Massa Kembali Demo di Depan Istana Besok, 6.000 Personel Disiagakan

Massa Kembali Demo di Depan Istana Besok, 6.000 Personel Disiagakan

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Senin, 19 Okt 2020 13:48 WIB
Hujan mengguyur kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakpus. Massa demo menolak omnibus law UU Cipta Kerja mulai membubarkan diri.
Ilustrasi demo omnibus law di Jakarta (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Massa kembali menggelar demo menolak omnibus law UU Cipta Kerja di depan istana, Selasa (20/10) besok. Pihak kepolisian menyiapkan pengamanan.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan, pihaknya telah menerima laporan intelijen terkait rencana aksi massa besok ini. Pihaknya akan membahas lebih lanjut soal rencana aksi ini dengan jajaran terkait.

"Kalau surat dari intel memang ada (demo, besok). Mereka (yang akan melakukan unjuk rasa besok) nanti gabungan, ada dari mahasiswa, ada dari ormas (organisasi masyarakat), beberapa elemen yang akan mereka turun. Kita sedang rapatkan, mungkin siang nanti, cara bertindak kita, perbuatan kita, kita siapkan," terang Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto, di pos polisi Bundaran Hotel Indonesia (HI), Menteng, Jakpus, Senin (19/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Heru menambahkan massa yang akan berunjuk rasa akan diarahkan ke Patung Kuda Arjuna Wiwaha. Namun untuk estimasi massa yang akan melakukan unjuk rasa besok, Heru mengaku belum mengetahuinya.

"Titik pusat aksi di Patung Kuda. Estimasi massa besok kita belum tahu karena pancaran itu akan kita dapat biasanya sore," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Kombes Heru menambahkan jumlah aparat yang akan diturunkan untuk pengamanan di sekitar Istana Kepresidenan besok sekitar 6.000 personel. Pihaknya mengantisipasi anarko yang akan menyusup di aksi.

"Ya kita kita belum bisa menyatakan berapa banyak, tetapi kita sudah mengantisipasi dan bagaimana caranya kita untuk memisahkan. Kita sedang melakukan mapping, berapa banyak mereka (jumlah pendemo) yang akan turun, kemudian kita akan mengantisipasi perbuatan yang harus kita siapkan untuk kegiatan besok kalau memang ada aksi. Kalau di sekitaran istana, sudah kita map sekitar 6 ribu personel," jelas Heru.

Dia pun mengatakan aksi unjuk rasa diperbolehkan. Namun Heru tidak ingin aksi unjuk rasa besok ditumpangi pihak-pihak lain yang ingin membuat situasi Jakarta tidak kondusif.

"Pada prinsipnya kami kepolisian selalu akan memberikan wadah kepada mereka yang akan melaksanakan demo, karena memang demo ini diatur dalam Undang-Undang. Tetapi kami mengimbau aksi demo ini jangan ditumpangi oleh pihak-pihak lain yang akan mengacaukan situasi Jakarta," tandas dia.

Tonton video 'Wajah Brutal di Medan Demonstrasi Tolak Omnibus Law':

[Gambas:Video 20detik]



(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads