Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PPP Arsul Sani menyambut baik Irjen Napoleon yang hendak mengungkap kebenaran materiil dalam kasus red notice Djoko Tjandra. Dia meminta Irjen Napoleon membuka semuanya.
"Kami di Komisi III menunggu dia untuk membuka semuanya," kata Arsul saat dihubungi, Jumat (16/10/2020).
Arsul menjelaskan upaya Irjen Napoleon membuka semuanya bertujuan untuk mencari kebenaran materiil. Irjen Napoleon, sebut dia, hendak memenuhi tujuan hukum pidana materiil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penegakan hukum pidana itu tujuannya untuk mencari kebenaran materiil. Tentu dengan melalui proses pembuktian. Nah, kalau niat Irjen Napoleon itu untuk mengungkap kebenaran materiil dalam kasus red notice DST (Djoko Susiolo Tjandra), ya itu justru Irjen Napoleon berarti ia ingin memenuhi tujuan hukum pidana materiil," jelas Arsul.
Karena itu, dia meminta kejaksaan dan hakim tidak menghalang-halangi Irjen Napoleon untuk buka-bukaan di persidangan. Dia pun berharap ini bukan sebagai gertakan semata.
"Kami meminta baik JPU maupun majelis hakimnya memberikan saja kesempatan kepada Irjen Napoleon untuk membuktikan apa yang diucapkannya itu," ujarnya.
"Tapi apakah itu semata gertakan atau bukan, ya dia kan bilang tunggu tanggal mainnya. Ya kita tunggu saja," sambungnya.
Seperti diketahui, Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan telah selesai melakukan proses administrasi alat bukti dari para tersangka dalam perkara dugaan penghapusan red notice Djoko Tjandra. Para tersangka siap disidangkan.
Salah satu tersangka, Irjen Napoleon Bonaparte, sempat menanggapi pertanyaan awak media yang mencecarnya terkait kesiapan menjalani sidang. Napoleon menyebut akan ada waktu untuk membuka semua perkara ini.
"Ada waktunya, ada tanggal mainnya, kita buka semuanya nanti," kata Napoleon kepada wartawan.
Namun Napoleon tidak menyebutkan maksud pernyataannya itu. Dia langsung masuk ke mobil tahanan.
(maa/aud)