Pihak kepolisian mencatat ratusan pelajar di Jakarta Selatan terlibat dalam demo penolakan omnibus law UU Cipta Kerja. Sebagian besar pelajar turun demo bukan untuk menyampaikan aspirasi, melainkan diduga untuk membuat kericuhan.
Mengantisipasi hal ini, Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan akan menerapkan absen virtual bagi para siswa. Selain itu, para siswa juga akan diberi tugas tambahan.
"Absennya pagi, siang dan sore. Absen dengan waktu tersebut kan tentunya terbatas harus di rumah," kata Kasudin Pendidikan Wilayah 1 Joko Soegiarto kepada wartawan di Polres Jaksel, Jl Wijaya, Jakarta Selatan, Jumat (16/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pihak sekolah juga diminta melakukan pertemuan secara virtual secara intens dengan murid dan orang tua murid. Hal ini dilakukan agar selama PJJ anak dalam pengawasan orang tua masing-masing.
"Kemudian, kita berikan informasi juga ke sekolah agar disampaikan kepada ortu murid masing-masing, karena kita pun berpesan agar sekolah itu ada pertemuan secara virtual, untuk SMP berarti kelas 7,8,9 untuk yang SMA 10,11,12 perwakilan ortu murid dan anak-anak semuanya. Artinya terjadi diskusi antara pihak sekolah dan ortu murid," jelasnya.
Joko mengatakan, untuk menambah kesibukan para pelajar di tengah pembelajaran jarak jauh (PJJ), para siswa akan diberi tugas tambahan.
"Kemudian ada juga tugas tambahan yang dilakukan di atas jam 13.00 WIB sampai selesai. Tugas itu juga disampaikan ke gurunya," ujar Joko.
Wakapolres Jakarta Selatan AKBP Antonius Agus menyambut baik langkah-langkah Sudin Pendidikan Jakarta Selatan ini. Sebaliknya, Polres Jaksel akan memberikan feedback informasi terkait demonstrasi kepada pihak sekolah H-1 sebelum aksi, sehingga pihak sekolah bisa monitoring pelajar lebih awal.
"Kita sepakat ke depan mulai hari ini juga digiatkan lagi ya Pak Joko, nanti dijelaskan lagi seperti apa konsep dari Sudin itu melakukan pencegahan pada siswa di Jaksel. Kami hanya berharap kerja sama ke depan lebih ditingkatkan. Kita H-1 kita akan beritahu Sudin besok akan ada kegiatan unjuk rasa demo. Dari Sudin akan segera memberitahu sekolah-sekolah sampai ke ortu untuk diberi tugas dari sekolah dan diberikan absen pagi, siang, sore," kata Antonius.
Dalam kesempatan ini, Agus mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengamankan 288 pelajar di Jakarta Selatan yang telah mengikuti aksi demonstrasi selama dua kali ini. Kemudian, 57 diantaranya masih berstatus sebagai siswa SMP dan SMA di 28 sekolah di Jakarta Selatan.
Tonton video 'Berkata Kasar ke Polisi, Pria di Sukabumi Ditangkap':