Dalam rangka mendukung Program Pembangunan Pariwisata pada 5 Destinasi Super Prioritas dan KEK Pariwisata, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan pelatihan wirausaha digital kepada perajin di wilayah Toba, Sumatera Utara.
Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenhub sekaligus Ketua Bidang Wirausaha Baru Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Endang Budi Karya mengatakan Danau Toba sebagai Destinasi Super Prioritas perlu melakukan pengembangan infrastruktur dan promosi daerah secara masif.
"Sumber daya manusia di wilayah ini juga harus dipersiapkan agar tidak tertinggal dan dapat merasakan hasil pembangunan ini dengan meningkatnya kesejahteraan mereka," ujar Endang dalam keterangan tertulis, Jumat (16/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disampaikan saat dirinya membuka pelatihan tersebut di The Kaldera Toba Nomadic Escape, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Kamis (15/10).
Endang menjelaskan pelatihan ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat, yang bertujuan untuk membuka akses dan wawasan yang lebih luas. Dengan begitu, para perajin mampu menjadi seorang wirausaha yang kompetitif dan produktif serta berbasis teknologi.
"Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan para peserta akan menjadi para perajin yang unggul di bidangnya yang mampu memberikan kontribusi untuk mempromosikan wisata Danau Toba, dengan menghasilkan produk-produk suvenir yang berkualitas dan marketable, serta diminati oleh wisatawan dalam negeri dan luar negeri. Kami akan lakukan pendampingan," jelasnya.
Pelatihan yang berlangsung selama 5 hari, pada 15-19 Oktober 2020, ini juga berfokus pada pelatihan kreasi wastra, kayu, rotan, bambu, batok kelapa, tanah liat dan kerang, yang akan dibuat berbagai macam kerajinan tangan.
Nantinya, hasil kerajinan tangan tersebut akan dikembangkan bisnisnya secara digital dan online seperti dengan pembuatan website, atau pemanfaatan media sosial serta searching engine. Dengan demikian, produk kerajinan mereka dapat bersaing ke pasar global sehingga memajukan rasa 'Bangga Buatan Indonesia' yang berbasis sumber daya alam, tradisi dan warisan budaya, khususnya dari wilayah Sumatera Utara.
"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menyatukan sinergi dan mendorong semua pelaku usaha kerajinan pada setiap elemen untuk lebih peduli dan kreatif di era Industri 4.0 dengan pengetahuan berbisnis secara digital dan online, serta pengembangan kualitas produk kerajinan rakyat," ungkapnya.
Di akhir acara, Endang juga berpesan kepada para peserta untuk mengikuti pelatihan dengan baik, serius dan sungguh-sungguh agar menjadi perajin-perajin muda yang kreatif, produktif, dan memperoleh peningkatan pendapatan sebagai wirausaha kriya.
"Saya juga terus mengingatkan semua pihak untuk tetap menaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah dengan selalu rajin mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker sebagai upaya bersama memutus penyebaran rantai COVID-19 ini," pungkasnya.
(akn/ega)