Satgas COVID-19 melakukan evaluasi pada 10 provinsi prioritas selama 2 pekan terakhir 27 September hingga 11 Oktober 2020. Adapun hasil evaluasi tersebut ada 3 daerah yang khusus diberi perhatian karena mengalami peningkatan kasus positif dan penurunan angka kesembuhan.
"Penanganan kasus COVID-19 di 10 provisi ini memang berbeda-beda perkembangannya. Secara umum perkembangan penanganan dapat dikatakan baik jika dilihat dari perkembangan presentase kasus aktif kasus sembuh dan kasus meninggal. Untuk presentase kasus aktif ini cenderung mengalami penurunan pada seluruh provinsi kecuali Jawa Tengah dan Papua yang mengalami peningkatan," kata Jubir Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, yang disiarkan di YouTube BNPB, Kamis (15/10/2020).
Adapun 3 daerah yang diberi perhatian khsusus adalah Jawa Tengah, Papua, dan Bali. Ketiga provinsi itu mengalami presentase kasus aktif positif dan presentase kasus meninggal yang meningkat, sementara kasus sembuh mengalami penurunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Presentase kematian cenderung stagnan beberapa provinsi sempat mengalami kenaikan, namun kembali menurun pada pekan terakhir. Hanya provinsi Bali yang mengalami kenaikan presentase kematian selama 2 minggu terakhir. Untuk itu kami perlu memberikan perhatian lebih kepada Jawa Tengah, Papua dan Bali," kata Wiku.
Adapun berdasarkan data Satgas sebagai berikut:
- Jawa Tengah
Kasus Aktif
27 September: 22,49 persen
4 Oktober: 23,17 persen
11 Oktober: 23,94 persen
"Hal ini terjadi karena Jawa Tengah sedang gencar memfokuskan pada peningkatan pemeriksaan COVID-19 sehingga jumlah orang yang terkonfirmasi COVID-19 meningkat pada 2 pekan terakhir," katanya.
"Untuk kesembuhan Jawa Tengah mengalami sedikit penurunan, penurunan sebesar 0,34 persen dan 0,4 persen terjadi masing masing pada tanggal 4 Oktober dan 11 Oktober. Meskipun angkanya kecil kesembuhan harus tetap dijaga untuk selalu meningkat kepada pemerintah provinsi Jawa Tengah untuk dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dan memperhatikan kecepatan dan kualitas penanganan pasien COVID-19 utamanya pada gejala sedang dan berat serta pada kelompok rentan," sambungnya.
![]() |
-Papua
Kasus Aktif
27 September: 35,7 persen
4 Oktober: 39,42 persen
11 Oktober: 43,35 persen
"Pada evaluasi 2 pekan sebelumnya Papua juga mengalami peningkatan kasus aktif ini artinya kasus aktif di Papua ini meningkat presentasenya selama 4 minggu berturut turut," katanya.
Kasus Sembuh
27 September: 62,8 persen
4 Oktober: 59,06 persen
11 Oktober: 55,21 persen
Kasus Meninggal
27 September: 1,34 persen
4 Oktober: 1,52 persen
11 Oktober: 1,44 persen
"Peningkatan kasus aktif dan penurunan kesembuhan ini selain disebabkan oleh terjadinya transmisi lokal juga disebabkan pelaksanaan kegiatan penelusuran kontak tracing, testing dan pelayanan kesehatan yang kurang, selain itu banyak warga yang datang ke rumah sakit dalam keadaan sudah dengan gejala berat, hal ini menyebabkan pasien menjadi kurang efektif dan menurunkan kemungkinan pasien tersebut untuk sembuh," ujarnya.
"Walaupun pemerintah daerah di Papua telah berkoordinasi di pemerintah pusat 2 minggu lalu kami terus mendorong kegiatan agar pelaksanaan testing tracing dan treatment tetap dilakukan dengan baik. kami terus mendorong agar pemerintah daerah juga menegakan tegas pelaksanaan protokol kesehatan dengan disiplin," paparnya.
- Bali
Kasus Aktif
27 September: 2,97 persen
4 Oktober: 3,11 persen
11 Oktober: 3,17 persen
"Peningkatan kualitas RS rujukan dan ditambahnya fasilitas isolasi mandiri atau pun rumah sakit darurat ini perlu dilakukan untuk membantu angka kematian," kata Wiku.
"Kepada warga Bali kami mohon jika mengalami gejala COVID-19 untuk segera memeriksakan diri agar dapat ditangani sedini mungkin," sambungnya.
(yld/imk)