Cemburu buta membuat IR, pria di Pidie, Aceh nekat menyekap seorang pemuda berinisial NZ (20). Pria 45 tahun itu menuding NZ sebagai selingkuhan istrinya.
Drama penyekapan diiringi penganiayaan. IR dan rekannya melakukan kekerasan terhadap NZ agar mau mengakui hal yang dituduhkan IR.
NZ yang merasa keselamatannya terancam lantas mengiyakan dirinya berselingkuh dengan istri IR. Pengakuan NZ direkam dengan ponsel oleh IR dan setelah itu IR membawa NZ ke kantor polisi dengan video pengakuan perselingkuhan yang menjadi barang bukti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban diminta mengaku berselingkuh dengan istri pelaku. Namun karena merasa terancam, korban akhirnya mengaku berselingkuh," jelas Kasat Reskrim Polres Pidie Iptu Ferdian Chandra saat dimintai konfirmasi, Selasa (13/10/2020).
Namun seperti pepatah 'senjata makan tuan', polisi malah memproses IR karena telah menyekap dan memukuli NZ. Teranyar, polisi mendapat keterangan dari IR bahwa aksinya melibatkan dua temannya yang berinisial TM dan MD.
"Dua pelaku yang baru kita tangkap berinisial TM (24) dan MD (27). Keduanya kita tangkap sore kemarin," Ferdian kepada detikcom, Rabu (14/10).
Kedua pelaku ditangkap di lokasi terpisah di Kabupaten Pidie. Menurut Ferdian, keduanya dibekuk setelah polisi memeriksa IR.
"Berdasarkan pengakuan IR dia melakukan penganiayaan dan penyekapan dibantu dua temannya, yaitu TM dan MD. Kita lakukan pengembangan akhirnya menangkap keduanya," jelas Ferdian.
Ketiganya saat ini ditahan di Polres Pidie untuk menjalani pemeriksaan. Ferdian menjelaskan, dalam pemeriksaan, terungkap fakta baru, yaitu ketiganya juga melakukan penganiayaan terhadap seseorang bernama AR.
Pemukulan terjadi pada Jumat (9/10) malam di Pasar Rakyat Beureunuen, Kecamatan Mutiara.
"Korban AR telah membuat Laporan Polisi ke Polres Pidie dengan nomor : LP-B / 130 / X / Res.1.6 / 2020 / SPKT Polres Pidie, tanggal 13 Oktober 2020," ujar Ferdian.
Diberitakan sebelumnya IR meminta temannya yang berinisial S untuk menjemput korban. Saat dijemput S, korba NZ sedang main gim.
"Korban disekap oleh IR dan temannya di rumah IR. Korban juga sempat dianiaya," jelas Ferdian.
Aksi penyekapan dan penganiayaan tersebut terjadi pada Jumat (9/10) malam. S mengajak korban ikut bersamanya dengan alasan untuk mengambil mobil pelaku.
Keduanya berangkat dari lokasi dengan menggunakan motor. Tapi dalam perjalanan S membawa korban ke rumah IR.
Korban sempat bertanya alasan dirinya dibawa ke rumah IR. Bukan jawaban yang didapat, tapi malah tangannya diikat atas suruhan IR. Pelaku IR menampar korban saat berada di pekarangan rumahnya.
Dia juga mengancam membunuh korban dengan pisau. IR lalu menuduh korban berselingkuh dengan istrinya, tapi hal itu dibantah korban dan istri IR.