Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan ramalan multi-bencana mulai Oktober, seperti hujan deras, tanah longsor, dan mungkin saja tsunami. Luhut mewaspadai soal kasus virus Corona (COVID-19) pada periode tersebut.
"Saya berikan contoh, misalnya sekarang ini diramalkan juga mulai Oktober ini akan banyak hujan deras dan itu juga akan terjadi longsor, mungkin saja ada tsunami, mungkin saja ada gempa bumi. Nah, itu juga berpengaruh pada tadi COVID-19. Nah, ini karena ada pengungsian dan sebagainya," ujar Luhut seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi secara virtual, Selasa (13/10/2020).
Dalam rapat terbatas, Jokowi juga menerima laporan fenomena La Nina di Samudra Pasifik yang berpengaruh pada curah hujan di Indonesia. Curah hujan diperkirakan naik sampai 40 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama enam bulan ke depan ini, itu karena La Nina di Pasifik itu akan berpengaruh pada hujan di Indonesia dan hujan Indonesia ini akan--apa namanya--akan curahnya akan bisa naik sampai 40 persen dan itu membuat supaya kita melakukan antisipasi," kata Luhut, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Tapi di samping itu tadi Bu Korita (Kepala BMKG Dwikorita Karnawati) mengingatkan bisa saja dan nanti multi-bencana, misalnya La Nina ini tadi hujan deras ini atau gempa atau tsunami. Nah, itu perlu diantisipasi," imbuh Luhut.
Mengenai langkah pencegahan kasus COVID-19 di pengungsian, pemerintah akan memberikan alat proteksi diri, seperti masker hingga menggelar tes swab dan rapid test di pengungsian. Selain itu, jumlah pengungsi dalam satu kamp akan dibatasi.
"Sehubungan dengan pandemi sekarang, tentunya berbeda lokasi pengungsian pada saat normal. Di dalam pemda itu bisa puluhan orang, bahkan ratusan, kami lihat kondisi lapangan. Apabila gunakan tenda, tidak bisa diisi sebanyak seperti kondisi normal, jumlahnya pasti kita kurangi. Tapi teknis pelaksanaan di lapangan tergantung lokasi," ujar Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara dalam kesempatan yang sama.
(dkp/gbr)