Demo Omnibus Law Ricuh, Prabowo: Ada Kekuatan Asing!

Demo Omnibus Law Ricuh, Prabowo: Ada Kekuatan Asing!

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 13 Okt 2020 10:22 WIB
Menhan Prabowo Subianto dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto hadiri rapat kerja bersama Komisi I DPR. Raker itu salah satunya membahas soal Natuna.
Prabowo Subianto (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta -

Demo menolak omnibus law pada 8 Oktober 2020 diwarnai kericuhan dan aksi pembakaran. Prabowo yakin ada kekuatan asing yang tak ingin Indonesia maju.

"Jadi banyak sekarang ini yang kemarin demo itu belum baca hasil omnibus law itu. Dan banyak hoax. Banyak hoax di mana-mana seolah ini nggak ada itu nggak ada, dikurangi," kata Prabowo dalam wawancara khusus courtesy DPP Partai Gerindra seperti dilihat Selasa (13/10/2020).

Prabowo menyebut munculnya hoax karena ada yang ingin menyebabkan kekacauan. Prabowo yakin kekacauan itu diciptakan asing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan saya ingin memberi peringatan, hoax ini berarti ada yang ingin menciptakan kekacauan. Saya punya suatu keyakinan ini justru berasal dari luar negeri. Ada kekuatan-kekuatan asing, ada negara-negara tertentu di dunia yang tidak pernah suka Indonesia aman dan maju," sebut Prabowo.

"Jadi kadang-kadang tokoh-tokoh kita lihat, benar, dia yakin dia benar, tapi dia tidak lakukan sesuatu. Dia tidak sadar sebetulnya ini permainan orang lain," ucap Prabowo.

ADVERTISEMENT

Ketum Partai Gerindra itu mengatakan Nusantara zaman dulu selalu diadu domba. Prabowo menyatakan UU Cipta Kerja sebenarnya punya semangat yang baik.

"Undang-Undang Cipta Kerja tidak hanya tentang itu. 11, ada penyederhanaan perizinan tanah, ada juga persyaratan investasi yang juga dimudahkan, ketenagakerjaan, kemudahan dan perlindungan UMKM," ucap Prabowo.

Tonton video 'Massa Aksi Tolak Omnibus Law Mulai Padati Kawasan Patung Kuda':

[Gambas:Video 20detik]



(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads