Rapat paripurna DPR RI dengan jadwal pengesahan omnibus law RUU Cipta Kerja dimajukan menjadi 5 Oktober 2020. Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut tak ada yang harus dipermasalahkan terkait hal itu.
"Kita lihat, ini kan kondisi COVID ini tidak menguntungkan. DPR ini termasuk klaster COVID yang sangat rawan loh. Banyak sekali sekarang anggota DPR tenaga ahli yang kena," kata Prabowo dalam wawancara khusus 10 Oktober courtesy DPP Partai Gerindra seperti dilihat pada Selasa (13/10/2020).
Prabowo berduka anggota DPR Fraksi Gerindra Soepriyatno meninggal dunia. Dengan kondisi DPR yang rawan COVID, Prabowo memaklumi majunya jadwal sidang paripurna omnibus law.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya baru kehilangan salah satu anggota terbaik Gerindra hari ini ya, Pak Soepriyatno. Jadi saya katakan, ini kan juga ada pertimbangan supaya cepat reses, supaya bisa cepat tidak kumpul-kumpul terlalu banyak, undang-undang harus dijalankan, proses konstitusi harus dijalankan," kata Prabowo.
Menteri Pertahanan RI ini mengatakan semakin lama DPR berkegiatan, kian rawan juga potensi penularan COVID. Jadi, kata Prabowo, tak ada yang harus dipermasalahkan terkait majunya jadwal sidang paripurna omnibus law karena semua proses sudah dijalankan.
"Tapi kalau semakin lama terus, apa ya... kegiatan yang menyangkut banyak orang berkerumun itu juga menimbulkan suatu kerawanan. Jadi saya bisa pahami kalau ada pihak yang ingin mempercepat itu. Tapi kan proses dijalankan semua pembahasan dijalankan dan sebagainya. So... saya kira itu kenapa dimasalahkan, nggak ada masalah itu," kata Prabowo.
(gbr/imk)