Mabes Polri mengerahkan Brimob Nusantara untuk membantu Polda Metro Jaya dan Polda Jabar dalam mengamankan demo omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja di DKI Jakarta, Selasa (13/10/2020) besok. Total ada 7.700 personel Brimob Nusantara yang didatangkan dari polda-polda lain untuk membantu pengamanan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan 7.500 personel Brimob Nusantara itu sudah tiba di Jakarta sejak 5 Oktober 2020.
"Iya betul, gelombang I tanggal 5 Oktober, gelombang II hari ini tanggal 12 Oktober 2020. Total kekuatan BKO Brimob Nusantara ke Polda Metro Jaya 7.500 orang," kata Karopenmas Divisi Humas Polri saat dimintai konfirmasi, Senin (12/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di Jakarta, Awi menuturkan, sebanyak 200 anggota Brimob Nusantara diperbantukan di Polda Jawa Barat (Jabar). Awi menyebut pengerahan itu untuk merespons perkembangan situasi kamtibmas yang terjadi di wilayah hukum Polda Jabar dan Polda Metro Jaya.
"Untuk membantu Polda Metro Jaya dalam mengamankan DKI dan Polda Jabar dalam menyikapi perkembangan situasi kamtibmas akhir-akhir ini," ujarnya.
Diketahui, Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI, yang salah satunya PA 212, akan menggelar aksi 1310 terkait penolakan UU Cipta Kerja. Ketum PA 212, Slamet Maarif, mengatakan aksi ini nantinya akan dilakukan pada 13 Oktober 2020, dimulai pukul 13.00 WIB serta dihadiri ribuan orang.
"Insyaallah ribuan," ujar Slamet Maarif saat dimintai konfirmasi, Minggu (11/10).
Gelombang unjuk rasa penolakan omnibus law UU Cipta Kerja terjadi di sejumlah provinsi. Dalam unjuk rasa yang terjadi pada Kamis, 8 Oktober 2020, aksi massa berujung kericuhan.
Mabes Polri mencatat setidaknya ada 71 personel polisi terluka dalam pengamanan unjuk rasa yang berlangsung anarkis di beberapa daerah. Sementara sejumlah fasilitas umum dan kepolisian juga dirusak hingga dibakar massa aksi.