Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw dan Pangdam Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab menyatakan akan mengevaluasi peristiwa yang terjadi di Sugapa, Intan Jaya. Kapolda dan Pangdam juga sempat bertemu dengan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya.
Pertemuan berlangsung di Aula Hotel 66 Timika. Paulus mengatakan pihaknya mendukung penuh TGPF. Paulus mengatakan Komnas HAM pun akan turut datang melakukan penyelidikan atas rentetan penembakan yang terjadi.
"Kami tadi sudah menerima Tim TGPF yang sudah melihat tempat kejadian dan rencananya Komnas HAM juga akan datang, kami akan bantu semaksimal mungkin," kata Paulus Waterpauw kepada wartawan di Timika, Senin (12/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paulus mengatakan akan menindak pihak yang sengaja menggunakan senjata api untuk melakukan teror penembakan terhadap masyarakat ataupun aparat. Aparat, lanjutnya, akan terus mengejar para pelaku.
"Menurut catatan kami sudah ada 22 kali kekerasan di Intan Jaya sejak Januari sampai Oktober ini. Saya prihatin sekali. Kami akan cari kejar terus mereka itu, hanya soal waktu saja," tambah Paulus.
Dikonfirmasi terpisah, komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, membenarkan rencana tersebut. Beka mengatakan Komnas HAM juga menyoroti soal peristiwa kekerasan yang menyebabkan Pendeta Yeremias Zanambani tewas.
"Betul. Kami sedang melakukan pemantauan dan penyelidikan peristiwa kekerasan dan pembunuhan Pendeta Yeremias di Intan Jaya," kata Beka saat dihubungi terpisah.
Sebelumnya, Ketua TGPF Benny Mamoto mengatakan timnya sudah berada di Timika sejak Rabu (7/10). TGPF bergerak ke Sugapa guna mencari fakta-fakta penembakan yang menewaskan 2 anggota TNI, 1 warga sipil, dan 1 pendeta.
(jbr/jbr)