Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro mengungkap tingginya potensi penularan Corona dalam klaster keluarga. Klaster keluarga termasuk dalam ribuan klaster Corona yang ditemukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Potensi tinggi penularan klaster keluarga bisa datang dari orang terdekat yang ternyata menjadi carrier atau pembawa virus. Sebagian dari 1.299 klaster yang ditemukan Kementerian Kesehatan adalah klaster keluarga," kata dr Reisa dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/10/2020).
Reisa mengutip pernyataan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo yang menyebutkan bahwa klaster keluarga sulit dihindari karena terkait dengan klaster lain. Ia menegaskan klaster keluarga harus diputus karena bisa berakibat fatal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Klaster keluarga ini memang sulit dihindari, karena mereka yang terkait dengan klaster-klaster lain, klaster kantor, kalster pasar, yang semuanya berpotensi bertemunya di keluarga," ujar Reisa.
"Kita harus putus penularan di keluarga, karena penularan dari orang terdekat bisa berdampak fatal, terutama bagi keluarga yang sudah lanjut usia dan memiliki penyakit penyerta," imbuhnya.
Reisa mengatakan pemerintah akan terus mengawal penerapan protokol kesehatan di keluarga yang diterbitkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Reisa pun meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Sementara peran kita, tetap disiplin protokol kesehatan di manapun dan kapanpun. Mari putus rantai penularan COVID-19 di dalam keluarga. Mari kita bekerja sama, kolaborasi, gotong royong antara pemerintah dengan masyarakat," ujarnya.
(azr/gbr)