Dinas Kesehatan (Dinkes) Riau mengaku khawatir demonstrasi terkait omnibus law UU Cipta Kerja berpengaruh terhadap kasus positif Corona di Riau. Menurut Dinkes Riau, massa yang ikut demo omnibus law tak mematuhi protokol kesehatan.
"Kita sangat khawatir kondisi aksi demo yang jelas tidak lagi memperhatikan protokol kesehatan," kata Kadinkes Riau Mimi Yuliani Nazir saat dimintai konfirmasi, Senin (12/10/2020).
Dia mengatakan efek dari tidak dipatuhinya protokol kesehatan saat demo omnibus law itu baru terlihat dua pekan lagi. Pihaknya masih terus melakukan pemantauan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lihat saja nanti, dua pekan ke depan karena itu baru terlihat efeknya dua pekan lagi," kata Mimi.
Kasus positif Corona di Riau sendiri terus bertambah. Pada Minggu (11/10), terdapat penambahan 306 kasus positif Corona baru dalam sehari.
"Jumlahnya terus bertambah, karena masih banyaknya masyarakat yang abai akan protokol kesehatan. Masih banyak masyarakat yang tidak peduli dengan kesehatannya sendiri," ujarnya.
Selain itu, pasien yang sembuh bertambah 115 orang. Tercatat ada tambahan 5 pasien yang meninggal dunia karena COVID-19.
Positif Corona di Riau menembus 9.963 kasus. Dari jumlah itu, ada 2.534 orang menjalani isolasi mandiri dan 1.076 orang dirawat di rumah sakit.
Pasien positif yang sudah dinyatakan sembuh berjumlah 6.130 orang dan meninggal dunia 223 orang. Suspek yang diisolasi sebanyak 223, selesai isolasi 28.759.
"Suspek meninggal dunia sebanyak 114," tuturnya.
Bidan Positif Corona di Kampar Meninggal Dunia
Seorang bidan di Kampar meninggal dunia setelah dirawat akibat positif Corona. Bidan tersebut bertugas di Puskesmas Pembantu di Kampar Kiri.
Bidan tersebut meninggal pada Sabtu (10/10). Dia diduga terpapar dari orang tuanya yang lebih dulu terinfeksi Corona.
"Dari orang tuanya sehingga tenaga medis kita ini terpapar COVID-19. Sempat dirawat di rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia pada Sabtu (10/10) lalu," kata Mimi.
Selain itu, ada seorang tenaga farmasi yang meninggal dunia setelah dirawat akibat terinfeksi Corona. Tenaga farmasi yang bertugas di Puskesmas Siak Hulu III tersebut wafat pada Minggu (11/10).
Setelah tenaga farmasi tersebut meninggal, hasil tes swab terbarunya keluar. Berdasarkan hasil tes swab terbaru itu, tenaga farmasi itu dinyatakan telah negatif Corona. Pemakaman tidak dilakukan dengan prosedur penanganan jenazah pasien COVID-19.
"Awalnya tenaga farmasi ini memang terkonfirmasi COVID-19. Hanya saja setelah mendapat perawatan di rumah sakit, hasilnya negatif sehingga dikeluarkan dari ruangan ICU COVID-19. Ini karena hasil pemeriksaan hasilnya sudah negatif," kata Mimi.
"Namun, akhirnya meninggal yang hasil swab-nya sudah negatif COVID-19. Kami atas nama Dinas Kesehatan Provinsi Riau turut berdukacita atas berpulangnya tenaga kesehatan tersebut," sambungnya.