Tali Tambang 'Penyelamat' Evi dan 5 Anak dari Amukan Banjir-Longsor Ciganjur

Tali Tambang 'Penyelamat' Evi dan 5 Anak dari Amukan Banjir-Longsor Ciganjur

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Senin, 12 Okt 2020 14:01 WIB
Evi, korban banjir dan longsor Ciganjur, Jakarta Selatan
Foto: Evi, korban banjir dan longsor Ciganjur, Jakarta Selatan (Tiara Aliya Azzahra/detikcom)
Jakarta -

Peristiwa longsor disertai banjir yang terjadi di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan menyisakan memori pahit bagi warga sekitar, termasuk seorang ibu rumah tangga bernama Evi (31). Evi menceritakan dirinya bersama 5 anak lolos dari maut berkat seutas tali tambang.

Evi awalnya mengatakan saat kejadian, dirinya sedang berada di rumah bersama dua orang anaknya. Dalam waktu cepat, luapan air Kali Setu menggenangi sekitar halaman rumahnya.

Semula Evi dan suaminya mengira yang terjadi hanyalah banjir dan tak akan membahayakan nyawanya serta keluarga. Dia bahkan sempat menolong salah satu tetangganya yang menitipkan tiga anaknya ke rumah Evi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu posisi saya lagi suapin anak-anak, begitu dengar 'Tolong, tolong', sebelah rumah saya ternyata korban itu mungkin sudah kejatuhan atau apa, depan rumah saya langsung minta tolong, 'Tolong tolong'. Dipikir suami saya nggak sampai separah itu. Diungsikanlah Ke kamar saya, anak-anak ada lima, anak saya dua, yang minta tolong itu tiga," ujar Evi saat ditemui detikcom di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (12/10/2020).

"Itu diungsiin semua. Itu lima tahun paling besar, yang lain 2, 3 tahun dan setahun paling kecil di kamar. Saya tidak terpikir seperti itu, akan kayak gini," imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Namun, Evi melihat air meninggi hingga merendam seluruh rumahnya. Evi dan lima anak yang mengungsi di kamar akhirnya terjebak.

"Di kamar tiba-tiba air itu hitungan detik sudah nggak... boro-boro hitungan menit. Saya kejebak lima-limanya. Jadi saya tuh lari ke yang lebih tinggi, ternyata air lebih nimpa lagi, lebih deras lagi dan saya itu bisa keluar itu pegangan tambang dengan anak-anak di sini," jelasnya.

Evi mengaku tak membayangkan peristiwa nahas ini menimpa keluarganya. Evi menyebut salah satu anaknya, Saka (3) trauma tiap kali melihat genangan air sejak peristiwa banjir dan longsor itu.

"Kalau dibilang trauma, anak saya paling kecil ini yang paling trauma. Tidur di atas kasur sampai sekarang, 'Ayo Bunda, nanti kita hanyut, ayo bunda'. Apalagi kalau lihat air, nggak berani sudah," kata Evi.

"Dan nggak kebayang akan kayak gini, nggak kebayang. Yang saya pikir cuman banjir biasa saja gitu kan, karena memang nggak kedengaran ya karena hujan petir ya. Tiba-tiba sudah longsor dengan begitu saja," lanjutnya.

Evi mengaku pasrah kehilangan harta benda serta mengalami kerugian materiil akibat banjir yang melanda lingkungannya. Hanya saja, dia merasa sulit menghilangkan trauma pada Saka.

"Kalau diingat, nggak ada yang mau kayak gini. Walaupun misalnya ganti rugi Rp 5-10 juta, kerugian psikis anak yang nggak bisa ini, PR (pekerjaan rumah) berat saya ya, ini trauma anak. Kalau mereka (pemerintah) cuma ganti rugi sekian, beres. Lihat kami di bawah seperti ini. Mereka enak-enak, santai-santai pada saat kejadian, tapi gimana kami? Habis semua," ungkap dia.

Pascakejadian, Evi menuturkan anak-anaknya diungsikan sementara ke rumah ibunya. Untuk menghilangkan trauma anak, dirinya berupaya menghibur dengan membawakan mainan dan menyetel film kartun.

"Anak saya ungsikan ke rumah neneknya biar lepas dari sini gitu, dengan cara bawa mainan atau dengan cara melihat film kartun, game. Saya bacain dongeng, tapikan namanya pikiran anak masih jernih mbak, lebih kuat dia daripada kita. 'Bunda rumah kita masih hanyut, aku nggak mau ini bunda'. Ya Allah aku gimana caranya," tutur Evi.

Diberitakan sebelumnya, Camat Jagakarsa, Alamsyah, mengungkapkan banjir di Kelurahan Ciganjur, Jakarta Selatan (Jaksel) terjadi karena luapan anak Kali Setu. Aliran kali tertutup longsoran tembok perumahan hingga air meluap dan menggenangi permukiman warga.

"Banjir hari ini terjadi karena yang pertama yaitu untuk kali, anak Kali Setu itu tertutup longsoran tembok dari Melati Residence, sehingga air yang harusnya mengalir dari arah selatan menuju utara tertutup sehingga air meluap ke permukiman warga," kata Alamsyah saat ditemui di lokasi banjir Ciganjur, Sabtu (10/10).

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads