"Melaksanakan kegiatan kunjungan terhadap warga yang mengalami luka, diduga terkena pukulan oknum polisi, pada saat kegiatan unras pada hari Rabu, 7 Oktober 2020," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pandra Zahwani Arsyad dalam keterangannya, Senin (12/10/2020).
Polisi menjenguk Asep di kediamannya pada Jumat (9/10) malam. Polisi ingin memeriksa perkembangan kesehatan Asep.
"Untuk mengetahui dan memeriksa perkembangan kesehatan yang bersangkutan. Memotivasi, memberi semangat untuk kesembuhan. Juga memberikan fasilitas kesehatan," ujarnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, terdapat lebam pada mata sebelah kanan dan tidak bisa membuka sempurna. Selain itu, nyeri tekan pada mata sebelah kanan.
"Dikatakan oleh pasien riwayat benturan daerah kepala dan wajah. Riwayat pingsan muntah tidak ada," tuturnya.
"Info terbaru dari Bhabinkamtibmas dan Kapolsek, yang bersangkutan legowo dan sudah menerima dan mohon bantuan pengobatan," imbuhnya.
Pandra menjelaskan Asep, yang bekerja di toko ponsel itu, hendak mengantar barang ke sebuah toko pada Kamis (8/10) kemarin. Dia lalu berpapasan dengan demonstran yang berupaya melarikan diri karena demo ricuh.
"Saat mau ngantar barang, berhadapan dengan demonstran yang sedang menyelamatkan diri dari kejaran petugas. Sehingga dia memasuki salah satu minimarket atau pasar swalayan, dia sembunyi dengan ditutup sama rolling door, kemudian petugas merangsek ke dalam, melakukan pengejaran," ujarnya.
"Ini jadi introspeksi petugas saat mengamankan aksi unjuk rasa," imbuhnya. (idh/knv)