Berlian Banjarmasin 70 Karat Dulu Dirampas Belanda dengan Kekerasan

Berlian Banjarmasin 70 Karat Dulu Dirampas Belanda dengan Kekerasan

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 12 Okt 2020 13:11 WIB
Lukisan β€˜Perang Banjarmasin’ atau β€˜De Bandjermasinse Krijg’ oleh WA van Rees (Public Domain via Wikimedia Commons)
Lukisan 'Perang Banjarmasin' atau 'De Bandjermasinse Krijg' oleh WA van Rees (Public Domain via Wikimedia Commons)
Jakarta -

Museum nasional Belanda, Rijksmuseum, akan mengembalikan berlian 70 karat dari Banjarmasin. Dahulu kala, berlian itu dirampas Belanda menggunakan kekerasan.

Dilansir situs resmi Rijksmuseum, diakses detikcom, Senin (12/10/2020), berlian Banjarmasin itu disebut berasal dari tahun 1875. Saat itu, Belanda masih menjajah Nusantara.

"Batu ini kepunyaan pewaris kerajaan, simbol dari kedaulatan Sultan," demikian bunyi keterangan yang tertera di situs Rijksmuseum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dahulu, berlian itu milik Sultan Banjarmasin bernama Panembahan Adam. Setelah Panembahan Adam mangkat, berlian itu kemudian diambil Belanda.

ADVERTISEMENT

"Setelah Sultan meninggal dunia, Belanda mengintervensi peperangan perebutan kekuasaan Kesultanan Banjaramasin. Pada 1859, tentara Belanda menguasai Banjarmasin dengan kekerasan dan menghapus kesultanan," kata Rijsmuseum.

Berlian 70 karat itu adalah salah satu pusaka yang hendak dikembalikan Museum asal Belanda itu ke Indonesia. Barang-barang itu adalah hasil Belanda menjajah kawasan yang sekarang bernama Republik Indonesia.

Dilansir dari The Guardian, Senin (12/10/2020), pusaka berlian 70 karat milik Sultan Banjarmasin sempat diambil Belanda dari Indonesia.

"Jika itu bukan milik Anda, maka Anda harus mengembalikannya," kata penulis laporan badan penasihat pemerintah, Lilian GonΓ§alves-Ho Kang You, saat mengusulkan komite independen.

Taco Dibbits, direktur Rijksmuseum, mengatakan lembaganya sudah bekerja untuk mengidentifikasi asal-usul koleksinya dan struktur formal untuk pengembalian akan diterima.

"Menurut kami, membentuk komite independen dan pusat keahlian untuk menangani klaim apa pun dari negara bagian merupakan saran yang baik. Kami berharap hal ini berkontribusi pada dialog yang konstruktif dengan negara asal. Selain itu, penting agar museum bekerja sama secara internasional untuk menambah pengetahuan tentang kawasan ini," ujar Taco Dibbits.

Halaman 2 dari 2
(dnu/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads