Seorang Psikolog Muhammad Chalid mengatakan keluarga punya peran penting bagi pasien positif COVID-19 bergejala ringan dan tanpa gejala (OTG) untuk dapat sembuh. Dirinya mengatakan dukungan seperti informasi positif tentang virus COVID-19 ternyata dapat meningkat imunitas tubuh pasien yang terpapar.
"Memang banyak sekali pasien yang imunitas dan mentalnya turun setelah mengetahui dirinya positif COVID-19. Seharusnya mereka diberi penguatan dengan menceritakan hal-hal positif seperti banyak pasien positif COVID-19 yang sembuh," papar Muhammad Chalid dilansir dari situs covid19.go.id, Minggu (11/10/2020).
Hal tersebut disampaikan oleh Chalid dalam talkshow bertema "Tetap Aman dan Imun di Tengah Pandemi COVID-19" di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Graha BNPB, Jakarta (2/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cholid mengungkapkan dukungan psikologis dari keluarga bisa menguatkan mental anggotanya keluarganya yang terpapar COVID-19 dengan mengirimkan doa atau informasi positif untuk menjaga imunitas anggotanya yang OTG.
Dengan dukungan tersebut, pasien OTG tetap dapat memiliki pikiran yang tetap positif untuk meningkatkan imunitasnya. Masyarakat pun perlu mempunyai pemahaman bahwasanya COVID-19 terjadi di seluruh dunia dan semua penyakit ada obatnya.
"Setelah lebih enam bulan otomatis kita sudah mulai bisa menyesuaikan diri dengan pandemi ini. Kita harus berpikiran positif bahwa setiap penyakit ada obatnya dan setiap pandemi ada akhirnya," tambah Chalid.
Di sisi lain, Sekretaris Tim Mitigasi Dokter dalam Pandemi COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Ekasakti Ochtohariyanto, mengatakan imunitas tubuh itu sudah ada di dalam tubuh kita, sehingga tanpa konsumsi vitamin pun sudah bagus.
Untuk menjaga imunitas tubuh tersebut, ia menyarankan untuk mengonsumsi makanan sehat, olahraga tiga kali dalam seminggu minimal 30 menit per hari, dan berpikiran positif bisa meningkatkan imunitas. Selain itu, ia juga mengingatkan untuk mengurangi konsumsi gula dan protein.
"Pandemi masih panjang. Kita perlu maksimalkan kondisi tubuh kita. Kalau tidak menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan kemungkinan besar kita bisa masuk ke rumah sakit," jelas dr Eka.
Ia juga menuturkan untuk pasien dengan pengorbit yang memiliki penyakit penyerta harus ekstra hati-hati, terutama yang mempunyai riwayat penyakit gula sehingga perlu olahraga yang teratur dengan intensitas ringan.
"Pada dasarnya orang dengan pengorbit yang kondisi biasa bisa jadi lebih berat dan yang tidak punya pengorbit juga bisa saja meninggal," ungkap dr Eka.
dr Eka juga masih melihat masyarakat yang lalai memakai masker. Untuk itu dirinya mengingatkan untuk memakai masker karena sangat penting untuk mencegah penularan COVID-19
(ega/ega)