Beredar Video Eks Wakapolri soal Polisi Pukuli Pendemo, Begini Faktanya

Beredar Video Eks Wakapolri soal Polisi Pukuli Pendemo, Begini Faktanya

Kadek Melda - detikNews
Jumat, 09 Okt 2020 20:01 WIB
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Awi Setiyono memberikan keterangan pers terkait penangkapan terduga teroris di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (5/10/2020). Tim Densus 88 Antiteror Polri berhasil menangkap empat terduga teroris berinisial MN, MTA, NMMK, dan IG di sejumlah tempat yang berbeda di Bekasi, Jawa Barat pada Minggu 4 Oktober 2020. Para terduga tersebut disinyalir tergabung dalam jaringan Jamaah Islamiyah. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pras.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono (Sigid Kurniawan/Antara Foto)
Jakarta -

Kolase video pernyataan mantan Wakapolri Komjen (Purn) Syafruddin yang dikaitkan dengan video insiden polisi diduga memukuli para pendemo beredar di media sosial. Polri menyampaikan klarifikasi atas hal tersebut.

Dalam video yang berdurasi 18 detik itu, Syafruddin tampak masih berseragam Polri. Dia meminta wartawan merekam aksi polisi di jalan dan mengancam akan memecat jika polisi tersebut terbukti bersalah.

"Silakan para media, silakan videokan semua polisi yang ada di jalan, ini perintah saya. Saya langsung pecat. Begitu ada videonya, kita periksa benar, kita pecat hari itu. Keras sekali kita. Karena kenapa? Udah cukup negara memberikan kepada mereka, tidak kurang lagi," kata Syafruddin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video pernyataan Syafruddin itu dikaitkan dengan tiga video yang dinarasikan polisi memukuli para pendemo. Ada juga tulisan yang meminta para polisi itu ditindak.

Atas beredarnya video tersebut, Syafruddin menghubungi pihak kepolisian. Dijelaskan bahwa video tersebut merupakan pernyataan Syafruddin pada 2016 terkait banyaknya pungli di lintas Sumatera.

ADVERTISEMENT

"Mantan Menpan-RB, mantan Wakapolri Komjen Syafruddin, menghubungi kami beliau menyampaikan membantu klarifikasi terkait dengan video yang beredar bahwasannya itu video adalah pada tahun 2016. Saat itu beliau sebagai Wakapolri dipanggil bapak presiden di sana ada teguran dari bapak presiden bahwasannya di jalan lintas Sumatera ada pungli. Makanya video tadi bahwasanya beliau menyampaikan akan menindak tegas kepada anggota yang melaksanakan pungli," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (9/10/2020).

"Namun demikian beredar video itu seakan-akan bahwasannya beliau masih Wakapolri, padahal kejadiannya 2016," sambung Awi.

Awi menegaskan pernyataan Syafruddin yang akan memecat polisi itu tak berkaitan dengan aksi demonstrasi tolak omnibus law. Syafruddin diketahui sudah pensiun dari Polri sejak 2018 lalu.

"Beliau pensiun 2018 dan ini yang perlu kami luruskan video itu digandengkan dengan gambar yang saat ini marak demo omnibus law. Tentunya ini nggak benar, dan ini perlu kita sampaikan untuk kembali lagi diluruskan beliau saat ini sudah pensiun dan tidak ada hubungannya dengan kegiatan aktif saat ini seperti demo-demo tersebut," ujarnya.

(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads