Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) mengungkap telepon dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai istilah adaptasi kebiasaan baru (AKB). RK menjelaskan, pada awalnya pemerintah pusat masih memakai istilah new normal.
"Jadi malam hari Pak Jokowi telepon, jarang-jarang ditelepon presiden malam-malam. Ternyata bahasanya gini 'Pak Gub, saya baru lihat pak gub menerangkan new normal'. Dulu kata-katanya masih new normal, ya. 'Tapi pak gub kan adaptasi kebiasaan baru, kenapa?'" kata RK dalam wawancara dengan Jubir Satgas Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro di saluran YouTube Setpres, Jumat (9/10/2020).
RK menerangkan kepada Jokowi bahwa persepsi masyarakat akan menganggap keadaan sudah kembali seperti sedia kala sebelum pandemi Corona jika menggunakan kata 'normal'. RK menerangkan ke Jokowi, pihaknya sudah menggelar survei kepada masyarakat di Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya jawab, 'pak presiden mohon izin, kami di Jawa Barat sudah survei semua kata-kata, semua kata-kata yang pakai normal itu diasosiasikan kembali lagi ke masa lalu, biasa lagi. Mau apa judulnya dibolak-balik. Maka kami hindari kata itu'. '(tanya Jokowi) terus pak gub usulkan apa?'," ungkap RK.
Baca juga: Mengapa Masker Kain Harus Ber-SNI? |
Kemudian RK mengusulkan penggunaan istilah AKB. Seminggu setelahnya, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 (kini menjadi Satgas Penanganan COVID-19), mengadopsi istilah dari Pemprov Jawa Barat.
"'Itu saja pak. Kita beradaptasi terhadap kebiasaan-kebiasaan baru yang diulang. Alhamdulillah, seminggu setelah telepon itu, tiba-tiba gugus tugas pusat adopsi, akhirnya semua," ujar RK.
Tonton video 'Pesan RK ke Jokowi: Latih TNI-Polri Untuk Bisa Suntik Vaksin':