Demo penolakan omnibus law UU Cipta Kerja (Ciptaker) berakhir rusuh di sejumlah daerah. Plh Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pernyataan yang dapat menenangkan semua pihak.
"Dan sebetulnya untuk khusus dengan ini, saya berharap Presiden Jokowi memberikan statement atau pernyataan yang bisa meneduhkan semua pihak," kata Saleh kepada wartawan, Jumat (9/10/2020).
Menurut Saleh, saat ini masih ada simpang siur terkait materi dan substansi dari UU Cipta Kerja di tengah masyarakat. Ia berharap Jokowi mau menjelaskan perihal UU tersebut kepada publik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kan ada simpang siur informasi juga terkait dengan materi dan substansi omnibus law itu. Saya yakin, jika Presiden yang bisa menjelaskan, mungkin akan lebih banyak diterima oleh masyarakat," ujar Saleh.
"Karena itu, jangan berdiam diri di belakang, tapi berdirilah di depan untuk memberikan penjelasan itu," tambah politikus PAN ini.
Selain itu, Saleh merespons kritik terkait kunjungan kerja Jokowi ke Kalimantan Tengah di waktu yang bersamaan dengan demo penolakan omnibus law UU Cipta Kerja. Menurutnya, Jokowi ada pekerjaan dan hari ini sudah kembali ke Jakarta.
"Menurut saya nggak, kan dia kembali hari ini. Jadi di Jakarta lagi. Jadi ya bukan menghilanglah. Mungkin ada kerja," ucapnya.
Saleh, yang menjabat Ketua DPP PAN, pun menghormati keputusan masyarakat yang melakukan demonstrasi. Namun ia menyayangkan, seharusnya kegiatan unjuk rasa tidak sampai merusak fasilitas umum.
"Karena itu tidak semestinya dalam penyampaian pendapat yang dilindungi UU itu merusak kepentingan umum atau fasilitas umum," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kerusuhan saat demonstrasi terkait UU Cipta Kerja (Ciptaker) terjadi di banyak daerah. Beberapa aksi unjuk rasa berakhir ricuh.
Kericuhan juga terjadi sejumlah titik di wilayah Jakarta pada Kamis (8/10). Massa bentrok dengan polisi hingga terjadi saling lempar batu dan gas air mata.
Akibatnya, sejumlah fasilitas publik dirusak massa. Bahkan massa aksi demo membakar halte, pos polisi, hingga stasiun MRT.
(hel/mae)