Gedung penjagaan di area Sekretariat Negara (Setneg) sempat kena lemparan batu semalam akibat dari demo tolak omnibus law yang berujung ricuh. Tidak ada korban terluka dari peristiwa semalam.
"Gedung Setneg sebelah kiri mengarah ke Harmoni. Pintu jaga. Pos kecil," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono saat dihubungi, Jumat (9/10/2020).
Gedung jaga milik Setneg yang terkena lemparan batu menghadap ke arah Jalan Veteran, Jakarta. Heru memastikan Gedung Utama Setneg maupun area Istana Kepresidenan tidak terkena lemparan batu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak ada (yang terluka), jauh. Istana jaraknya masih jauh. Gedung (utama) Setneg juga jaraknya jauh," ujar Heru.
Selain bangunan milik Setneg, beberapa lokasi lain juga terdampak demo rusuh semalam. Salah satunya 20 halte TransJakarta hingga Grand Theater di Pasar Senen.
Pada pernyataan resminya, pemerintah menyayangkan aksi-aksi anarkis itu. Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan Omnibus Law Cipta Kerja dibuat justru untuk membangun kesejahteraan masyarakat.
Menko Polhukam Mahfud Md menyampaikan sikap pemerintah terhadap demo penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang berujung ricuh di sejumlah daerah, termasuk di Jakarta. Pemerintah menyayangkan aksi-aksi anarkis itu.
Awalnya, Mahfud menyatakan pemerintah menghormati kebebasan berpendapat setiap warga negara. Namun hal tersebut harus dilakukan sesuai aturan yang ada.
"Pemerintah menyayangkan adanya aksi-aksi anarkis yang dilakukan oleh massa di tempat-tempat tertentu dengan merusak fasilitas umum, membakar, melukai petugas, dan juga menjarah," ujar Mahfud Md di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (8/10).
(dkp/tor)