Demo tolak pengesahan omnibus law UU Cipta Kerja (Ciptaker) berakhir ricuh. Beberapa fasilitas publik seperti halte dan stasiun MRT jadi sasaran warga. Bahkan massa demo juga menyasar ke Istana Presiden.
Dari informasi yang dihimpun, polisi mulai menutup akses ke Istana Negara pada Kamis (8/10/2020) pukul 11.31 WIB. Barier dan kawat berduri mulai dipasang di area Jalan Merdeka, Jakarta Pusat.
Kemudian, massa sekitar 200 orang datang pada pukul 12.30 WIB. Mereka membawa spanduk dan bendera Merah Putih ditambah 2 mobil komando.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang orator dari mobil komando tampak terus menyuarakan protes terkait pengesahan UU Cipta Kerja.
Sekitar 20 menit kemudian, terjadi keributan antara masa dan polisi yang berjaga. Massa melempari polisi yang sedang bersiaga di salah satu gedung sekitar Harmoni. Selain itu, sebagian demonstran mencoret-coret dinding ruko yang berada di sekitar lokasi demo.
Lalu, polisi menembakan gas air mata. Massa mulai berhamburan pukul 15.20 WIB. Mereka dipukul mundur polisi ke arah Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk.
Tampak polisi menggunakan motor sambil menembakkan gas air mata. Mereka menyisir massa di sekitar Istana.
Ada pula demonstran yang membakar ban di Jalan Juanda atau jalan belakang kompleks Istana Kepresidenan. Asap hitam tampak membubung tinggi.
Pukul 15.50 WIB, sejumlah massa demo mulai melunak. Mereka bahkan menunjukkan aksi memeluk polisi. Tepuk tangan pun tampak dilakukan usai momen tersebut terjadi. Nyanyian lagu 'Indonesia Pusaka' terdengar menggema dinyanyikan massa.
Massa Rusak Fasilitas Umum di Bundaran HI
Selain Istana, Stasiun MRT di Jalan MH Thamrin depan Plaza Indonesia juga jadi sasaran tindakan anarkis massa. Satu Stasiun Bundaran HI dirusak massa.
Stasiun Bundaran HI yang dirusak adalah yang mengarah ke Monas. Pintu masuk tidak ada kerusakan, hanya kaca di bagian sisi kiri dan kanan yang pecah.
Massa juga melempar batu dan kayu ke dalam stasiun MRT. Tampak puing-puing berserakan di tangga stasiun MRT.
Beberapa Stasiun MRT lainnya di dekat Bundaran HI dicorat-coret massa. Tidak ada kerusakan berarti, seperti kaca pecah atau pintu masuk yang menganga. Sekadar dicorat-coret.
Selain itu, Halte TransJakarta Bundaran HI dan Halte TransJakarta Sarinah dibakar massa. Asap membubung tinggi.
Gubernur DKI Anies Baswedan sempat mengunjungi wilayah Bundaran HI yang menjadi sasaran amukan pendemo. Ia melihat-lihat Halte Bundaran HI yang dibakar.