Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md merespons aksi demonstrasi yang berujung ricuh hari ini. Mahfud menegaskan aksi perusakan terhadap fasilitas umum dan melukai aparat adalah tindakan tidak sensitif terhadap kondisi rakyat.
"Tindakan merusak bangunan fasilitas umum dan serangan secara fisik terhadap aparat dan warga masyarakat merupakan tindakan yang tidak sensitif atas kondisi yang dialami oleh rakyat yang sedang berjuang melawan pandemi COVID-19 dan juga kondisi ekonomi yang sedang sulit," kata Mahfud dalam konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020).
Mahfud menegaskan pemerintah akan menindak tegas aksi-aksi anarkis yang menimbulkan ketakutan di masyarakat. Hal itu dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Demi ketertiban dan keamanan, maka pemerintah akan bersikap tegas atas aksi-aksi anarkis yang justru bertujuan untuk menciptakan kondisi rusuh dan ketakutan di dalam masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Mahfud Md: Banyak Hoax soal UU Cipta Kerja |
Seperti diketahui, aksi demonstrasi menolak pengesahan UU Cipta Kerja terjadi di sejumlah titik di DKI Jakarta hari ini. Namun, aksi itu berujung ricuh.
Massa aksi merusak berbagai fasilitas umum, seperti pos polisi, halte TransJakarta, hingga kantor Kementerian ESDM. Massa aksi juga sempat terlibat bentrokan dengan aparat dengan melemparkan batu. Aparat kepolisian memukul mundur massa aksi dengan menembakkan gas air mata.
(azr/fjp)