Bagaimana Sih Cara Tenaga Kesehatan Menjaga Diri dari COVID-19?

Bagaimana Sih Cara Tenaga Kesehatan Menjaga Diri dari COVID-19?

Reyhan Diandri Ghivarianto - detikNews
Kamis, 08 Okt 2020 11:13 WIB
BNPB
Foto: BNPB
Jakarta -

Tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien COVID-19 membutuhkan manajemen fasilitas, personel, dan tata cara komunikasi yang baik. Adapun prosedur untuk menangani setiap pasien haruslah sesuai, sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran virus Corona dengan efektif.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat 2 Semarang Kombes Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F mengatakan lingkungan rumah sakit bagi tenaga kesehatan harus dapat menjaga fasilitas yang baik dengan alat perlindungan diri (APD) lengkap. Ia menjelaskan yang harus disiapkan oleh para nakes adalah sarung tangan sekali pakai, jubah lengan panjang bersih, dan menggunakan masker medis.

"Gunakan masker N95. Periksa kerapatannya dan kacamata benar-benar menutup semua dua bola mata sehingga tidak ada bersin atau batuk cairan yang masuk ke rongga mata yang terinfeksi," ujar dr. Hastry, dalam keterangan tertulis, Kamis (8/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu ia sampaikan dalam talkshow bertema 'Bagaimana Tenaga Kesehatan Menjaga Diri dari COVID-19' di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Graha BNPB Jakarta, Rabu (7/10).

dr. Hastry menegaskan saat virus ini pertama kali menyebar di Wuhan, China, pihaknya sudah menyiapkan seluruh alat prasarana dan tenaga medis yang bertugas menangani virus tersebut. Para petugas tersebut menjalani pelatihan cara mencuci tangan, memakai masker, menggunakan pelindung mata, dan pelindung wajah.

ADVERTISEMENT

"Sampai pakai sepatu atau apron untuk petugas pemeriksaan jenazah pun dilatih. Alhamdullilah teman-teman di Rumah Sakit Soekamto yang mengurus pasien COVID-19 sehat-sehat," ungkapnya.

dr. Hastry mengatakan penanganan pasien COVID-19 di UGD berbeda antara pasien positif ringan dan sedang, serta orang tanpa gejala (OTG). Setelah dipisahkan para pasien itu dipantau kegiatannya khawatir terjadi perubahan mengalami gejala.

"Di rumah sakit itu termonitor dari aktivitas dan kegiatan dia. Minum vitamin, tidur cukup, dan olahraga. Kalau ada Comorbid tidak tertangani dengan baik segera kami rujuk ke rumah sakit yang fasilitas kesehatannya lebih lengkap," kata dr. Hastry.

Sementara itu, Perawat Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta Triandi Mirsal AMK mengatakan awal-awal dirinya sempat cemas dan takut karena khawatir tertular COVID-19. Namun berkat dukungan dari keluarga, masyarakat, dan rumah sakit tempatnya bertugas dirinya tetap menjalankan tugas tersebut dengan nyaman.

"Kami gunakan APD lengkap dan menjaga protokol kesehatan supaya terhindar dari virus Corona," ujar Triandi Mirsal.

Triandi menceritakan dirinya bertugas di IGD Rumah Sakit Pertamina yang berdampingan dengan ruang ICU yang mengurusi bukan hanya orang tanpa gejala (OTG) tapi pasien kritis. Ada satu pasien yang terserang COVID-19 dan sesak berat dan ditangani medis dengan alat bantu kesehatan. Akhirnya pasien ini sembuh dan bisa berkumpul dengan keluarga.

"COVID-19 bukan hanya penyakit fisik tapi juga masalah psikologis," pungkas Triandi.

Sebagai informasi, saat ini masyarakat juga diimbau untuk ikut berpartisipasi membantu tenaga kesehatan mengurangi laju kenaikan COVID-19. Masyarakat bisa mengikuti gerakan #IngatPesanIbu untuk memutus rantai COVID-19 seperti yang dikampanyekan #SatgasCOVID19 dengan melakukan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).

(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads