Sebanyak 2.500 personel bawah kendali operasi (BKO) Brimob Nusantara dikerahkan untuk mengamankan demo tolak omnibus law Undangan-Undang Cipta Kerja di wilayah hukum Polda Metro Jaya (PMJ). Personel BKO berasal dari enam polda.
"Iya, kemarin telah tiba BKO Brimob Nusantara sebanyak 2.500 personel untuk backup Polda Metro Jaya. Untuk BKO Polda Metro Jaya: Polda Aceh, Polda Sumut, Polda Riau, Polda Bengkulu, Polda Kep Babel," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono saat dimintai konfirmasi, Kamis (8/10/2020).
Awi menuturkan, selain untuk PMJ, 200 personel BKO juga dikerahkan untuk mem-backup Polda Jawa Barat (Jabar). Sebanyak 200 personel itu berasal dari Polda Bali dan Kalimantan Timur (Kaltim).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan 200 personel untuk back up Polda Jabar. Untuk BKO Polda Jabar: Polda Bali dan Polda Kaltim," tuturnya.
Untuk diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi menolak omnibus law UU Cipta Kerja hari ini di Istana Merdeka. Ribuan personal aparat gabungan diterjunkan mengamankan demo tersebut.
Diperkirakan aksi ini akan ada lebih dari 5.000 mahasiswa dari 300 kampus di seluruh Indonesia. Selain itu, ada aksi serentak di berbagai wilayah.
"Kami dari Aliansi BEM SI akan melaksanakan aksi nasional yang dilaksanakan terpusat di Istana Merdeka pada 8 Oktober 2020 dan akan ada aksi serentak menuju tanggal 8 Oktober 2020 di wilayah masing-masing," kata Koordinator Media Aliansi BEM SI Andi Khiyarullah ketika dihubungi, Rabu (7/10).
"Ditaksir lebih dari 5.000 mahasiswa dari 300 kampus. Kita akan melebur dengan seluruh masyarakat yang akan unjuk rasa di titik yang sama, yaitu di Istana," lanjut Andi.
(knv/knv)