PPP: Relawan Jokowi Tak Perlu Laporkan Najwa Shihab, Terawan Nggak Marah Kok

PPP: Relawan Jokowi Tak Perlu Laporkan Najwa Shihab, Terawan Nggak Marah Kok

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Kamis, 08 Okt 2020 08:16 WIB
Anggota DPR dari Fraksi PDIP dan PPP menjadi pembicara dalam Diskusi Dialektika Demokrasi. Diskusi itu membahas perihal TKI yang dihukum mati tanpa notifikasi.
Syaifullah Tamliha (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta -

Relawan Jokowi Bersatu melaporkan Najwa Shihab gegara mewawancara 'bangku kosong' yang seolah-olah diisi oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto. Anggota Komisi I DPR RI F-PPP Syaifullah Tamliha menilai relawan Jokowi tak perlu melaporkan Najwa karena Terawan sendiri tak marah.

"Saya pikir relawan Jokowi tidak perlu melaporkan NS (Najwa Shihab). Wong Pak Terawan nggak marah, kok," kata Tamliha kepada wartawan, Rabu (7/10/2020).

Lebih dalam, Tamliha menilai sesungguhnya Nana--sapaan akrab Najwa Shihab--tak perlu memaksakan mewawancara Terawan. Namun kreativitas Najwa mewawancarai 'bangku kosong' dinilai Tamliha patut dihargai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"NS nggak perlu memaksakan kehendak untuk bisa wawancara dengan seorang narasumber seperti Terawan, namun ini kreasi baru yang patut dihargai," ujarnya.

Legislator yang berkecimpung di dunia pertahanan hingga penyiaran ini pun menilai Najwa tak perlu marah bila Terawan tak hadir saat wawancara. Sebab, Terawan dinilai menteri yang tak ingin tampil di muka publik.

ADVERTISEMENT

"Tetapi NS juga tidak perlu marah jika Terawan tidak hadir. Sebab, kita juga mesti menyadari bahwa Terawan adalah figur menteri yang dari dulu bersifat low profile atau tidak suka menonjolkan diri. Beliau adalah pekerja keras dengan Sapta Marga yang dijiwainya," imbuhnya.

Sebelumnya, Relawan Jokowi Bersatu melaporkan Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya. Najwa Shihab dilaporkan setelah mewawancarai 'bangku kosong' yang seolah-olah Menkes Terawan Agus Putranto dalam program Mata Najwa.

Menurut Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto, aksi Najwa Shihab wawancara 'bangku kosong' itu merupakan tindakan cyber bullying. Silvia juga mengatakan pihaknya tergerak untuk melaporkan Nana karena Menteri Terawan adalah representasi Presiden Joko Widodo.

"(Tindakan yang dipersangkakan) cyber bullying. Karena narasumber tidak hadir, kemudian diwawancarai, dan dijadikan parodi. Parodi itu suatu tindakan yang tidak boleh dilakukan kepada pejabat negara, khususnya menteri," kata Silvia kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (6/10).

Namun laporan Silvia ditolak polisi. Polisi mengarahkan Silvia untuk melapor ke Dewan Pers karena Najwa Shihab adalah seorang jurnalis, yang dilindungi oleh UU Pers.

Halaman 2 dari 2
(rfs/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads