Kuliah Umum Perdana UNPERBA, Ketua MPR Bekali Materi 4 Pilar

Kuliah Umum Perdana UNPERBA, Ketua MPR Bekali Materi 4 Pilar

Faidah Umu Safuroh - detikNews
Rabu, 07 Okt 2020 21:12 WIB
Dalam rangka Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru UNPERBA, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo beri materi wawasan kebangsaan melalui sosialisasi 4 pilar.
Foto: Dok. MPR
Jakarta -

Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) memulai kuliah umum perdana angkatan II Tahun Akademik 2020-2021. Dalam rangka Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru UNPERBA, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memberikan materi wawasan kebangsaan melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR RI

Sebagai salah satu pendiri UNPERBA, Bamsoet mengingatkan kepada mahasiswa baru bahwa pembangunan wawasan kebangsaan generasi muda, khususnya mahasiswa, menjadi faktor kunci yang akan menentukan seperti apa wajah Indonesia di masa depan.

"Pembekalan materi mengenai ideologi dan nasionalisme pada awal masa perkuliahan juga bermakna strategis. Menunjukkan pengenalan kehidupan kampus tidak hanya sekadar proses adaptasi mahasiswa baru terhadap lingkungan pendidikan, tetapi juga membekali mereka dengan dasar-dasar pembentukan karakter kebangsaan," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (7/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyelenggaraan kuliah umum dilakukan secara virtual di berbagai ruang kelas perkuliahan maupun dari masing-masing rumah mahasiswa. Kuliah umum juga dilakukan tatap muka secara langsung di auditorium UNPERBA dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan terhadap mahasiswa, dosen, dan para civitas akademika UNPERBA.

Bamsoet tak lupa mengingatkan para mahasiswa untuk tekun menimba ilmu. Sebab, mahasiswa termasuk kalangan yang beruntung, karena tidak semua lulusan SLTA dapat merasakan pendidikan tinggi, baik karena alasan ekonomi maupun keterbatasan daya tampung kampus yang tidak sebanding dengan jumlah siswa SLTA yang lulus.

ADVERTISEMENT

Menurut data Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, setiap tahunnya terdapat sekitar 3,7 juta lulusan pendidikan tingkat menengah atas. Sekitar 1,8 juta atau 48,6 persen di antaranya tidak dapat melanjutkan pendidikan tinggi, hanya sekitar 30 persen yang dapat meneruskan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

"Ketekunan mahasiswa menimba ilmu di masa kini akan berdampak pada kemajuan Indonesia di masa depan. Terlebih dengan hadirnya pandemi COVID-19, telah mengubah paradigma pembangunan ekonomi agar tidak lagi terkonsentrasi di kota, melainkan bisa bertumpu di desa," tandas Bamsoet.

Ia menjelaskan berbagai negara dunia kini terpuruk akibat pandemi COVID-19. Seluruhnya berusaha memenuhi kebutuhan nasionalnya, tak lagi mau mengekspor secara besar-besaran. Kejadian ini menjadi momentum bagi Indonesia sebagai sebuah bangsa untuk tidak lagi bergantung impor.

"Wilayah luas, tanah subur, dan kekayaan alam melimpah, seharusnya bisa membuat kita berdikari. Dimulai dengan generasi muda kembali ke desa. Membangun usaha di desa, memiliki rezeki kota, dan bisnis mendunia," jelasnya.

Ia juga menerangkan atas dasar itulah UNPERBA mengembangkan lima program studi yang langsung berdampak pada kewirausahaan. Antara lain S1 Manajemen, Akuntansi, Agribisnis, Teknik Mesin, dan Informatika. Dalam waktu dekat akan membuka program studi Kedokteran. Menurutnya, visi kelembagaan UNPERBA pun jelas yaitu 'Menjadi Entrepreneur University Berbasis IPTEK yang Unggul dalam Kearifan Lokal dan Wawasan Global'.

"Kelak setelah lulus dari UNPERBA, para alumni tak hanya bisa terserap di dunia kerja, melainkan juga bisa membuka usaha dan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Agar usahanya bisa berkembang pesat, perlu memanfaatkan teknologi informasi. Karena itulah sejak awal masa perkuliahan di UNPERBA, para mahasiswa juga turut diperkenalkan dengan teknologi informasi," terangnya

Ia menambahkan gegap gempita perkembangan teknologi informasi melalui Revolusi Industri 4.0 turut mengubah tren dunia industri dipenuhi digitalisasi pada semua lini. Segala sesuatu yang manual, natural, dan mekanis tergantikan serba digital. Namun penting disadari, bahwa selalu ada 'man behind the machine', bahwa teknologi secanggih apapun, adalah ciptaan manusia.

Oleh karena itu, kemajuan teknologi di sisi lain juga menghadirkan tantangan yang harus disikapi dengan dua cara yaitu adaptasi dan inovasi. Adaptasi diperlukan agar bangsa Indonesia tidak tertinggal dalam penguasaan teknologi. Sedangkan inovasi diperlukan agar dalam menghadapi berbagai persoalan bangsa Indonesia mampu membuat terobosan-terobosan baru yang lebih baik dari berbagai aspek.

"Kunci beradaptasi dan berinovasi terletak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam konteks inilah perguruan tinggi, seperti UNPERBA, mempunyai peran penting dalam melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas, mempunyai kompetensi akademis, mempunyai literasi teknologi, mempunyai daya saing global, serta mempunyai karakter dan jati diri yang bersandar pada nilai-nilai luhur kebangsaan," pungkasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain, Sekjen MPR RI Ma'ruf Cahyono, Anggota DPRD DKI Jakarta Dimas Raditya Soesatyo, Ketua Yayasan Perguruan Karya Bhakti Wisnudi Bargowo, Rektor UNPERBA Teguh Djuharyanto, Wakil Rektor I UNPERBA Eming Sudiana, Wakil Rektor II UNPERBA Suprapto, dan Dekan Fakultas Sains dan Teknik Sugeng Suyatno serta direksi dan komisaris Unperba Hendro Irianto, Laras Shintya Puteri dan Widji Laksono.

(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads