DKI Jakarta memiliki 98 rumah sakit (RS) rujukan untuk COVID-19. Dari jumlah tersebut, okupansi atau keterpakaian tempat tidur untuk pasien COVID-19 mencapai 72 persen.
"Jakarta, penggunaan bed isolasi saat ini 72 persen dan ICU juga 72 persen," kata Juru Bicara Pemerintah terkait Perkembangan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube BNPB, Rabu (7/10/2020).
Wiku mengatakan saat ini pemerintah DKI tengah berupaya meningkatkan kapasitas ruangan untuk penanganan medis lainnya, seperti ruangan operasi dan hemodialisa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah Jakarta saat ini berupaya meningkatkan kapasitas ruangan untuk penanganan medis lain seperti operasi dan hemodialisa," ujarnya.
Sementara itu, untuk Jawa Timur, Wiku mengatakan, pemerintah daerah terus meningkatkan jumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di setiap kabupaten/kota. Dia juga memberikan apresiasi terkait Jawa Timur yang tidak lagi masuk zona merah.
"Jawa Timur telah mereferensikan RS di setiap kabupaten/kota. Minggu ini, Jawa Timur bukan lagi daerah berisiko tinggi atau zona merah, yang mana ini merupakan performa baik dari Jawa Timur," kata Wiku.
Selain terus meningkatkan jumlah rumah sakit di setiap daerah, Wiku mengatakan Indonesia terus meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan. Saat ini, kata dia, ada 25.299 tenaga kesehatan tersebar di 755 rumah sakit rujukan di Indonesia.
"Yang mana ini merupakan performa baik dari Jatim. Dan berdasarkan data Kemenkes, ada 25.299 tenaga kesehatan yang disebarkan di 755 RS rujukan," ujarnya.
(mae/bar)