Sejumlah akun media sosial (medsos) muncul mengatasnamakan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto. Muncul akun medsos mencatut namanya membuat Tommy Soeharto geram dan protes. Sebab, akun medsos itu memberi narasi menyudutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penerima kuasa dari Tommy Soeharto untuk hal ini, Azim Marekhan menegaskan kliennya tak memiliki akun medsos sama sekali. Azim mengatakan Tommy Soeharto menilai keberadaan akun-akun medsos yang mencatut namanya dan keluarga Cendana merugikan dirinya.
"Karena beliau tidak pernah memiliki akun baik di Twitter, maupun di FB, maupun di Instagram. Akun yang beredar itu sangat merugikan," kata Azim kepada detikcom, Selasa (6/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akun ada yang Tommy Soeharto, ada @hputrasoeharto, dan itu bukan beliau, mencatut nama beliau," imbuh Azim.
Selain itu, Azim juga menyebut satu akun YouTube yaitu Trilogi TV. Menurut Azim, akun itu mengunggah konten yang mengadu domba Tommy Soeharto dengan Presiden Jokowi.
"Ada channel Youtube yang bernama Trilogi TV, itu kayanya mengadu domba antara pihak Pak Tommy dengan Pak Jokowi. Padahal Pak Tommy sendiri tidak ada kaitannya dengan hal itu kan. (Kontennya) seolah-olah mengadu antara keluarga Cendana dengan Pak Jokowi," ungkap Azim.
Kepada pemilik channel Youtube itu, Azim meminta untuk segera hapus konten yang berkaitan dengan putra Presiden ke-2 Soeharto itu dan keluarga Cendana. Pemilik akun YouTube Trilogi TV, kata Azim, membuat konten berjudul 'AKHIRNYA KELUARGA CENDANA GUGAT REZIM JOKOWI'.
"Kami minta channel itu untuk menghapus, karena itu bukan pernyataan dari keluarga. Seolah-olah mengadu antara pihak beliau dengan Pak Jokowi, yang sebenarnya kan tidak ada hubungannya. Kok di Youtube judulnya rezim ini akan melawan rezim Jokowi. Judulnya sangat kurang pantas, mengujar kebencian," ucap Azim.
"Kami mau konten itu dihapus. Itu kan yang di Youtube merugikan. Orang membuat Youtube tapi kan seolah-olah memprovokasi, mengadu domba," sambung dia.
Simak video 'Blak-blakan Sohibul Iman: Di Antara Tommy dan Jokowi':