Protes Tommy Soeharto Dicatut untuk Sudutkan Jokowi

Round-Up

Protes Tommy Soeharto Dicatut untuk Sudutkan Jokowi

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 07 Okt 2020 07:34 WIB
Tommy Soeharto membuka multi grosir alias supermarket grosir di Cibubur. Putra dari Presiden ke-2 Indonesia Soeharto itu membuka supermarket bernama GORO.
Foto: Tommy Soeharto (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta -

Sejumlah akun media sosial (medsos) muncul mengatasnamakan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto. Muncul akun medsos mencatut namanya membuat Tommy Soeharto geram dan protes. Sebab, akun medsos itu memberi narasi menyudutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penerima kuasa dari Tommy Soeharto untuk hal ini, Azim Marekhan menegaskan kliennya tak memiliki akun medsos sama sekali. Azim mengatakan Tommy Soeharto menilai keberadaan akun-akun medsos yang mencatut namanya dan keluarga Cendana merugikan dirinya.

"Karena beliau tidak pernah memiliki akun baik di Twitter, maupun di FB, maupun di Instagram. Akun yang beredar itu sangat merugikan," kata Azim kepada detikcom, Selasa (6/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akun ada yang Tommy Soeharto, ada @hputrasoeharto, dan itu bukan beliau, mencatut nama beliau," imbuh Azim.

Selain itu, Azim juga menyebut satu akun YouTube yaitu Trilogi TV. Menurut Azim, akun itu mengunggah konten yang mengadu domba Tommy Soeharto dengan Presiden Jokowi.

ADVERTISEMENT

"Ada channel Youtube yang bernama Trilogi TV, itu kayanya mengadu domba antara pihak Pak Tommy dengan Pak Jokowi. Padahal Pak Tommy sendiri tidak ada kaitannya dengan hal itu kan. (Kontennya) seolah-olah mengadu antara keluarga Cendana dengan Pak Jokowi," ungkap Azim.

Kepada pemilik channel Youtube itu, Azim meminta untuk segera hapus konten yang berkaitan dengan putra Presiden ke-2 Soeharto itu dan keluarga Cendana. Pemilik akun YouTube Trilogi TV, kata Azim, membuat konten berjudul 'AKHIRNYA KELUARGA CENDANA GUGAT REZIM JOKOWI'.

"Kami minta channel itu untuk menghapus, karena itu bukan pernyataan dari keluarga. Seolah-olah mengadu antara pihak beliau dengan Pak Jokowi, yang sebenarnya kan tidak ada hubungannya. Kok di Youtube judulnya rezim ini akan melawan rezim Jokowi. Judulnya sangat kurang pantas, mengujar kebencian," ucap Azim.

"Kami mau konten itu dihapus. Itu kan yang di Youtube merugikan. Orang membuat Youtube tapi kan seolah-olah memprovokasi, mengadu domba," sambung dia.

Simak video 'Blak-blakan Sohibul Iman: Di Antara Tommy dan Jokowi':

[Gambas:Video 20detik]



Bila pemilik akun medsos itu tak menghapus konten yang mencatut nama Tommy Soeharto atau keluarga Cendana, maka Azim akan melapor ke pihak kepolisian.

"Kami akan melakukan, sesuai surat kuasa dari beliau ke diri saya, saya akan melapor ke pihak berwajib kalau permintaan kami tidak dipenuhi. Pencemaran nama baik dan pencatutan nama publik figur yang menyebabkan kerugian materil dan imateril. Followernya banyak, apalagi yang di Instagram," jelas Azim.

Azim juga mengungkap kejanggalan akun medsos yang mencatut nama Tommy Soeharto. Dia tegas membantah akun itu miliki Tommy Soeharto.

"Tidak logisnya di akun Instagram itu beliau seolah-olah mengikuti hanya satu akun dengan foto wanita saja, itu bukan akun Pak Tommy. Tidak mungkin kalau benar itu akun Pak Tommy, hanya memfollow seorang wanita. Kan nggak mungkin, kecuali follow Pak Presiden, yang sama-sama public figure, atau kakak-kakak beliau. Kan Bu Tutut, Bu Titiek kan pakai Instagram juga," imbuh Azim.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads