Satgas Penanganan COVID-19 menjelaskan tentang fenomena antibody-dependent enhancement (ADE). ADE merupakan suatu kondisi di mana antibodi tak efektif menetralkan virus yang dituju dan malah menimbulkan reaksi yang negatif.
"ADE atau antibody-dependent enhancement ini adalah suatu kondisi dari reaksi tubuh karena antibodi tubuh tersebut dalam melawan antigen, bisa saja berupa virus ataupun bakteri, dan antibodi tersebut bukan antibodi spesifik untuk melawan virus tersebut. Hal ini menimbulkan reaksi tubuh yang negatif," kata Jubir Satgas Corona Wido Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden (Setpres), Selasa (6/10/2020).
Menurut Wiku, fenomena ADE baru terlihat pada penyakit dengue. Efek samping ADE, sebut dia, juga baru terlihat pada beberapa virus, di antaranya SARS dan HIV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait dengan efek samping ADE, sejauh ini hanya terlihat pada penyakit dengue dan sejenisnya dan tidak pada virus lain. Fenomena ADE atau antibody-dependent enhancement terlihat pada MERS, SARS, Ebola, HIV, semata-mata ditemukan in silico dan in vitro dan tidak menggambarkan fenomena di manusia," terang Wiku.
Wiku menyebut fenomena ADE di Corona sudah pernah diselidiki dan hasilnya dinyatakan aman. Namun, ia menekankan percobaan fenomena ADE di manusia tetap perlu diinvestigasi.
"Fenomena ADE di SARS-CoV-2 sudah diselidiki sejak percobaan pra-klinis dan dinyatakan aman dan baik. Namun karena adanya perbedaan antara hewan percobaan dan manusia, tentu risiko ADE pada manusia juga harus diinvestigasi," sebut Wiku.
"Inilah pentingnya uji klinis melalui semua fase. Jika sudah lolos fase 3 dan memberikan laporan yang baik, maka, kandidat vaksin bisa meminta persetujuan edar dari lembaga pengawas. Kita tidak boleh terburu-buru dan harus berpegang teguh pada data hasil uji," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan 36 juta dosis vaksin Corona tersedia pada kuartal IV/2020. Hal itu sejalan dengan harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin memulai vaksinasi di akhir tahun ini.
Airlangga bilang total jumlah penduduk Indonesia yang akan disuntik vaksin Corona sekitar 160 juta orang. Dari jumlah ini, dibutuhkan sekitar 320-370 juta dosis vaksin Corona.
"Ini targetnya diberikan ke mereka berusia produktif atau 70% dengan usia 19-59 tahun," kata Airlangga dalam video conference, Jakarta, Jumat (2/10).
(zak/gbr)