Ramai Tagar Hina DPR, PKS: Rakyat Kecewa Pengesahan Omnibus Law Ciptaker

Ramai Tagar Hina DPR, PKS: Rakyat Kecewa Pengesahan Omnibus Law Ciptaker

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Selasa, 06 Okt 2020 16:51 WIB
Tolak omnibus law, buruh di Bogor mogok kerja 3 hari
Menolak omnibus law, buruh di Bogor mogok kerja tiga hari. (M Solihin/detikcom)
Jakarta -

Tanda pagar (tagar atau hashtag) bernada hinaan terhadap DPR imbas penolakan pengesahan omnibus law UU Cipta Kerja (Ciptaker) jadi trending topic di Twitter. PKS menilai tagar yang menjadi trending topic di media sosial Twitter itu sebagai bentuk kekecewaan rakyat atas pengesahan RUU tersebut.

"Trending topic di media sosial yang mendiskreditkan DPR adalah cerminan kekecewaan rakyat atas pengesahan Undang-Undang Ciptaker yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat," kata Wakil Ketua Fraksi PKS Netty Prasetyani kepada wartawan, Selasa (6/10/2020).

Menurut Netty, masyarakat punya hak menyampaikan pendapatnya. Namun, di sisi lain, Netty meminta masyarakat tidak menyamakan semua fraksi di DPR karena PKS tegas menyatakan penolakannya terhadap UU Ciptaker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adalah hak rakyat untuk menyuarakan sikap dan pendapatnya. Namun, menurut saya, publik harus cermat menilai agar tidak menyamaratakan semua fraksi di DPR RI," ujar Netty.

"Fraksi PKS dalam sidang paripurna tersebut dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap RUU Ciptaker, meskipun akhirnya RUU tersebut tetap disahkan karena jumlah kami minoritas," lanjut dia.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, omnibus law RUU Cipta Kerja resmi disahkan menjadi UU dalam rapat paripurna DPR, Senin (5/10). Tagar penolakan pun meramaikan jagat dunia maya.

Muncul tagar seperti #DPRPengkhianatRakyat, #DPRRIKhianatiRakyat, #MosiTidakPercaya, #OmnibusLawSampah, hingga #tolakruuciptakerja. Tagar-tagar itu pun sempat memuncaki trending topic di Twitter.

(azr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads