Karim (34), salah satu pelaku perampokan yang menganiaya pemulung di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sudah lebih dari sekali melakukan aksinya. Setelah diinterogasi polisi, pelaku mengaku sudah 5 kali beraksi di lokasi yang berbeda-beda.
"Dia sudah melakukan lima kali, ini kami masih dalami," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polres Metro Bekasi, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa (6/10/2020)
Karim kerap berganti-ganti rekan aksi. Bersama temannya yang bernama Sukandar (49), Karim juga menganiaya seorang tukang balon di daerah Cikarang pada 16 Agustus lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Motifnya, para pelaku ingin menguasai harta benda korban.
"Operandinya sama untuk menguasai harta milik korban yang pada saat itu adalah bekerja sebagai tukang balon. Mungkin teman-teman masih ingat, bulan Agustus tanggal 16 itu ada penemuan sementara tidur kemudian dianiaya dan dibawa ke rumah sakit, berakhir meninggal dunia," kata Yusri.
"Pada saat itu mereka memang melihat ya, kemudian mengambil uang Rp 100.000 milik korban," lanjutnya.
Sebelumnya, peristiwa penganiayaan pemulung terjadi di Jl Fatahillah Raya, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (29/9). Peristiwa tersebut terekam kamera CCTV.
Dalam rekaman CCTV, terlihat kedua pelaku tiba-tiba menghantam kepala kedua pemulung yang sedang tidur itu dengan balok kayu.
Kedua korban tidak berdaya. Kedua pelaku lalu mengambil barang-barang milik korban. Setelah itu, pelaku melarikan diri.
Salah satu korban meninggal dunia. Sedangkan korban lainnya dirawat di rumah sakit.