Gubsu Edy Lontarkan Wacana Lockdown Kampung Tinggi Kasus Corona

Gubsu Edy Lontarkan Wacana Lockdown Kampung Tinggi Kasus Corona

Ahmad Arfah - detikNews
Senin, 05 Okt 2020 20:31 WIB
Edy Rahmayadi saat rapat di Rumdin Gubsu (dok. Istimewa)
Edy Rahmayadi saat rapat di Rumdin Gubsu. (dok. Istimewa)
Medan -

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi melontarkan wacana lockdown wilayah setingkat desa atau kampung dengan kasus Corona tinggi. Hal itu dilakukan demi mencegah penyebaran virus Corona di Sumut.

"Kita terfokus pada kasus konfirmasi, kita hambat kegiatan-kegiatan yang mengakibatkan kasus konfirmasi ini. Contohnya Kota Medan, di Kota Medan itu kecamatan mana yang paling tinggi. Dari kecamatan tersebut, contoh, ada Kecamatan Selayang, ini juga salah satu kampungnya Pak Alex ini, dari Kecamatan Selayang, desa mana yang paling tinggi, kejar dan untuk ke depannya akan kita tutup kampung ini, desa ini, kita lockdown," kata Edy dalam sambutannya saat rapat bersama Staf Khusus Menteri Kesehatan, Alexander Ginting di Pendopo Rumah Dinas Gubsu, Medan, Senin (5/10/2020) .

Edy mengatakan akan melibatkan aparat dari TNI dan Polri memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak kebijakan lockdown itu. Edy menyebut rencana ini disiapkan untuk menghambat penyebaran virus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita siapkan ini dari TNI dan Polri untuk membuka bantuan pangan. Jadi biar bisa kita hambat secara total, Kota Medan yang cukup tinggi. Dari jumlah kita lihat ini, kasus yang paling tinggi adalah Medan Selayang, Medan Helvetia, Medan Johor. Medan Johor kampung saya itu," ucap Edy.

Edy mengatakan penyekatan penting dilakukan di Medan. Dia meyakini kasus Corona di Sumut bisa mereda jika penyebaran virus Corona di Medan bisa ditekan.

ADVERTISEMENT

"Ini kalau Kota Medan bisa kita sekat, tentu Sumatera Utara 70 persen mereda. Tadi yang saya sampaikan ide-ide, salah satu ide," ujarnya.

Edy kemudian menjelaskan selama ini pihaknya sudah melakukan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona. Salah satunya, kata Edy, adalah menutup tempat hiburan yang buka tetapi tidak mematuhi protokol kesehatan.

"Yang selama ini yang sudah kita lakukan adalah, kita menutup semua tempat hiburan yang tidak menaati protokol kesehatan. Kita melakukan kegiatan paksa, tadi malam ada 6 kegiatan yang ditutup. Kenapa? Karena peringatan-peringatan yang kita berikan tetap dilanggar," jelas Edy.

(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads