Viral Mahasiswa Berkerumun Berjoget Saat Pandemi, IAIN Gorontalo Buka Suara

Viral Mahasiswa Berkerumun Berjoget Saat Pandemi, IAIN Gorontalo Buka Suara

Ajis Khalid - detikNews
Senin, 05 Okt 2020 17:43 WIB
Tangkapan layar video mahasiswa di Gorontalo berkerumun berjoget.
Foto: Tangkapan layar video mahasiswa di Gorontalo berkerumun berjoget. (Istimewa)
Gorontalo -

Video para mahasiswa salah satu kampus negeri di Provinsi Gorontalo berkerumun berjoget mengikuti musik dari panggung viral di media sosial. Pihak kampus memberi penjelasan.

Ada dua video yang beredar. Yakni video berdurasi 29 detik dan 11 detik.

Aksi ini disebut usai mengikuti penutupan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2020 mahasiswa baru, Sabtu (3/10/2020). Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, Mujahid Domopolii membenarkan video itu memang kejadian di kampusnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau memang video itu lokasinya di sini. Kayaknya kejadian itu sesudah penutupan PABK," kata Mujahid, Senin (5/10/2020).

Dia menjelaskan, pelaksanaan PABK untuk mahasiswa baru dibagi dua. Kegiatan semua dilaksanakan di dalam ruangan. Karena, sesuai saran satgas COVID-19, maksimal 50 persen dari kapasitas ruangan.

ADVERTISEMENT

"Itu sudah didesain panitia, itu sebenarnya bukan musik hiburan, tapi lebih kepada memperkenalkan bakat, minat dan UKM-UKM pada mahasiswa, ada tarian-tarian, pertunjukan budaya dengan tetap menggunakan masker," jelasnya.

Video mahasiswa berjoget di tengah pandemi disesalkan Polda Gorontalo. Polisi sedang menyelidiki kejadian itu.

"Namun dari kami dari kepolisian, khususnya Kapolda Gorontalo sangat menyesalkan apabila memang itu terjadi di wilayah Provinsi Gorontalo, karena beberapa waktu yang lalu, Kapolda sudah mengumpulkan seluruh rektor provinsi Gorontalo dalam meminta dukungan pada rektor untuk bisa ikut ambil bagian dalam sosialisasi pentingnya protokol kesehatan di lingkungan kampus mereka," kata Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Wahyu Tri Cahyono, Senin (5/10/2020).

Setelah mendapatkan informasi soal video itu, Polda Gorontalo sudah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan. Ada indikasi pelanggaran protokol kesehatan dalam aksi itu.

"Kalau memang itu terjadi di Gorontalo, bisa saja kita akan kenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bapak Kapolda sudah memerintahkan untuk turun tim melakukan penyelidikan kebenaran informasi itu," ujarnya.

"Saya sudah informasikan kepada Kapolres Gorontalo untuk cek apakah benar di wilayah itu terjadi di kampus wilayah mereka atau tidak," ujar Wahyu.

(idh/idh)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads