Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Lotharia Latif, memberikan penjelasan terkait bentrokan yang terjadi di Kupang. Latif mengatakan bentrokan itu dipicu oleh adanya kasus dugaan pembunuhan.
"Padahal itu kasusnya ada dugaan kasus pembunuhan. Lalu keluarga (korban dugaan pembunuhan) yang tidak terima, bakar-bakar rumah warga," kata Latif kepada detikcom, Minggu (4/10/2020).
Latif meluruskan bahwa kejadian tersebut diawali oleh kasus dugaan pembunuhan yang kemudian berlanjut insiden pembakaran, bukan insiden bentrokan yang menyebabkan warga meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ceritanya adalah ada penemuan mayat diduga pembunuhan, kemudian keluarga yang meninggal itu tidak terima, karena orang ini malam itu habis minum-minum. Rumah yang malam-malam jadi lokasi minum miras itu dibakar oleh mereka. Jadi bukan karena ada bentrokan, terus ada korban meninggal. Tapi ada orang meninggal ditemukan, baru bentrok terjadi," ujar Latif.
Latif mengatakan situasi saat ini sudah kondusif. Namun dia memastikan proses hukum terus berjalan.
"Kami sudah menangani (kasus pembunuhan dan pembakaran rumah warganya). Situasi kondusif. Kemudian kami meminta tokoh masyarakat untuk menjaga situasi, proses hukum berjalan," ujar Latif.
Sebelumnya, dalam informasi yang dikutip dari Antara, Minggu (4/1/2020), insiden itu disebut bentrokan antar dua kelompok warga terjadi di Kabupaten Kupang, NTT. Akses jalan sempat ditutup karena adanya bentrokan tersebut.
Tonton juga 'Video Rekonstruksi Ibu Bunuh Anak di Kupang Gegara Ngompol':
(knv/gbr)