Bansos DKI Dinilai Tak Sesuai dengan Kebutuhan Warga Saat Pandemi COVID

Bansos DKI Dinilai Tak Sesuai dengan Kebutuhan Warga Saat Pandemi COVID

Muhammad Ilman Nafian - detikNews
Jumat, 02 Okt 2020 19:15 WIB
Paket Bansos dari APBD Pemprov DKI Jakarta
Paket Bansos DKI (Foto: Instagram aniesbaswedan)
Jakarta -

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan bantuan sosial (bansos) bagi warga yang terdampak pandemi COVID-19. Namun, isi bansos itu dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat pandemi.

"Isinya itu ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan pandemi. Jadi, minimal untuk sanitasi, ternyata hanya mendapat satu sabun mandi, itu untuk satu masa bansos dan itu dipakai untuk satu keluarga, terus terang nggak cukup," ujar Peneliti Perkumpulan Inisiatif, Ari Nurman, dalam acara diskusi daring, Jumat (2/10/2020).

Kalaupun berisi sembako, menurut Ari, hanya berisi makanan yang berkarbohidrat. Sedikit sekali yang mengandung nutrisi lain, terutama vitamin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian juga minim untuk memperkuat tubuh. Tujuan imunitas nggak tercapai, karena yang diberikan itu bentuknya karbohidrat, lemak, dan sedikit protein, tanpa nutrien, minimal ada vitamin gitu, ini nggak," ucapnya.

Ari mengungkap ternyata warga lebih menginginkan bansos berupa uang tunai. Hal itu diketahui berdasarkan hasil surveinya.

ADVERTISEMENT

"Dari sisi jenis ini kan fokusnya ke sembako dan makanan, jadi ternyata hasil survei kita, kalau warga boleh memilih, warga lebih memilih bentuknya uang," ucapnya.

Lebih lanjut, Ari mengatakan, pihaknya juga menemukan 83 persen warga yang terpaksa masih bekerja selama PSBB. Rata-rata mereka adalah yang memiliki penghasilan harian.

"Ini yang menarik kemudian, 83 persen warga masih bekerja saat PSBB. Jadi, ketika di-lockdown pun mereka masih keluar rumah, yang sebetulnya itu dihindari, makanya mereka diberikan bansos. Ketika ditanya alasannya, alasan mereka bekerja, ternyata banyak yang merasa terpaksa," ucap Ari.

"Mereka bekerja karena penghasilan mereka harian, kalau tidak bekerja ya enggak dapat penghasilan. Kemudian bansos yang diterima tidak cukup, dan ada juga bahkan yang terancam dipecat, jadi pada intinya mereka tidak merasa aman dan takut dengan COVID, tidak bosan tinggal di rumah, tapi mereka ke luar rumah itu terpaksa," kata Ari.

(eva/eva)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads