Program Ngobrol Sore Semaunya (NSS) episode 6 menayangkan Putri Tanjung berbincang dengan Nagita Slavina. Kali ini, Putri bersama dengan Nagita membicarakan soal menjadi wanita kuat dan self love atau mencintai diri sendiri.
Perbincangan Putri dengan Nagita ini ditayangkan di akun YouTube CXO Media, Kamis (1/9/2020). Kedua perempuan ini mengawali perbincangan soal pekerjaan di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).
"Pandemi semakin sibukah?" tanya Putri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdullilah, alhamdullilahnya ternyata iya. Tadinya itu gue takutan gitu, gue kan orangnya parnoan, tapi lama-lama yaudah mau gimana disyukuri aja kalau emang dapet kerjaan banyak, orang-orang yang lagi kehilangan, kita dikasih kerjaan kan," jawab Nagita.
"Tapikan harus mengikuti protokol, gue orangnya bawel sih," lugasnya.
Nagita Menempuh Pendidikan Tinggi
Perbicangan Putri bersama Nagita kemudian berlanjut membahas pendidikan. Putri menanyakan pendidikan tinggi yang ditempuh oleh Nagita.
"By the way, sis, banyak yang nggak tahu kalau lu dulu kuliah di Australia ya? Lu kuliah di Australia, ngambil commerce, habis itu les masak. Sekolah masak di London, emang waktu itu lu mau jadi apa sebenernya?' kata Putri.
"Nggak tahu, gue tuh orangnya, maksudnya tuh kalau dikerjain apa aja gue kerjain, tapi gue orang nggak punya ambisius, maksudnya nggak punya ambisi," ujar Nagita.
Nagita kemudian menceritakan dirinya dituntut untuk meraih pendidikan tinggi oleh orang tuanya. Nagita menempuh kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama.
"Nah gue itu bukan anak mami sih, tapi ya lumayan manja lah, waktu kecil tuh manja, terus nyokap gue bilang, karena nyokap gue itu single parent, jadi nyokap gue bilang 'Pokoknya buktiin, kalau anak-anak mama itu yang penting lulus kuliah', pokoknya kuliah gitu, harus selesai. Sebelumnya kan gw main sinetron, nyokap gue cuma pesen yaudah lulus kuliah. Terus gue pas lulus SMA, gue apa ya, gue mau kuliah apa ya yaudah cap cip cup belalang kuncup, yang paling gampang aja. Masuk apa? Oke karena gue ambil yang internasional, UI Internasional, jadi yang paling cap cip ajalah, ekonomi," ucap Nagita.
Masuk Dunia Entertainment
Setelah membahas dunia pendidikan tinggi yang ditempuh Nagita, Putri kemudian menanyakan awal mulai karir Nagita di dunia entertainment atau hiburan. Nagita mengaku tak sengaja terjun ke dunia hiburan
"Terus waktu itu akhirnya memutuskan untuk 'Oke gw mau berkarier di industri entertainment' itu apa?" kata Putri.
"Nggak juga itu juga nggak sengaja," jawab Nagita.
"Lu semua serba nggak sengaja ya?" seloroh Putri.
Nagita kemudian menjelaskan awal karirnya di dunia hiburan yang dimulai sejak sekolah menegah. Nagita mendapat dorongan terjun ke dunia hiburan dari keluarga dan koleganya.
"Iya, jadi pertama kali dulu SMP, pertama kali banget iklan, karena gue nemenin casting sepupu gue, iklan. Terus yaudah gue ikut casting, ternyata gue yang dipanggil, yaudah gitu. Terus karena nyokap gue punya production house, terus kaya temen-temennya, yaudah cobain Gigi main gitu, main sinetron," ucap Nagita.
Nagita juga menceritakan bagaimana dirinya sempat belum bisa beradaptasi dengan dunia hiburan. Namun, akhirnya Nagita dapat menikmati bekerja di dunia hiburan hingga saat ini.
"Yaudah, itu juga ada saatnya waktu itu gue shooting sinetron karena emang baru mulai, terus gimana sih anak SMA itukan maunya main dong, iya kan, jadi di antara temen-temen gue weekend bisa main, gue harus shooting, Jadi setiap callingan Sabtu-Minggu gue nangis. Tapi lama-lama ya akhirnya enjoy aja, maksudnya seneng ketemu temen baru, ternyata gue suka acting," ujarnya.
Kehidupan Keluarga
Nagita menikah dengan Raffi Ahmad dan dikarunia seorang putra. Dalam berkeluarga, Nagita menceritakan bagaimana dia menyelesaikan masalah bersama dengan Raffi Ahmad.
"Tapi lu hebat banget sih, itu lu, maksud gue kapan, di titik mana, lu bisa punya pemikiran gitu? Karena menurut gue ya masih banyak yang istri-istri muda ya, yang kaya nggak bisa dong, ya kita harus equal, kita harus sama," ujar Putri.
Dalam menjalani biduk rumah tangga, Nagita mencari informasi dari segala sumber. Nagita menceritakan bagaimana dia menyelesaikan masalah dalam keluarga
"Mencoba menelaah, membaca, terus melihat, ya namanya laki-laki, bakal tetap laki-laki kan. Gue merasa, ini nggak semuanya ya, cuma laki-laki pada umumnya itu pasti punya pride yang lebih gitu, di saat kita, ya maksudnya harus ada caranyalah gitu, nggak bisa misalnya 'Kamu nggak boleh A, B, C', menurut gue, semakin digituin, semakin kita ngomong, semakin punya ekspektasi, semakin dianya nggak mau," kata Nagita.
"Lu menyelesaikan masalah sama nggak, diem-dieman, apa lu langsung mengkomunikasikan perasaan?" tanya Putri.
"Tapi ini balik lagi ya, pasangan itukan beda-beda ya, adakalanya memang harus diselesaikan pada saat itu, ada yang butuh waktu, ada yang butuh harus selesai sendiri-sendiri gitu, jadi beda-beda menurut gw setiap orang," imbuh Nagita.
Pesan Ibu dan Kehadiran Anak Merubah Segalanya
Lebih lanjut, Putri kemudian menanyakan pesan diterima oleh ibu dari Nagita. Putri ingin tahu pesan ibu yang dipegang oleh Nagita.
"Pesan nyokap lu sebelum nikah, atau pas nikah, yang lu selalu lu ingat sampai sekarang apa? Yang lu pegang banget nih sampai sekarang," ucap Putri.
Nagita mengatakan pesan dari ibunya yakni menjadi perempuan belum tentu dapat berbuat apa saja. Menurut Nagita, ibunya berpesan agar terus menjaga keluarga dan nurut dengan suami.
"Ya pokoknya jadi cewek itu belum tentu bisa mau ngapain aja. Mau bisa nyuci, mau bisa masak, mau bisa kerja, mau bisa apa. Tetep aja, kalau misalnya emang nggak bisa jalan, maksudnya nggak bisa jalan terus, ya tetep aja bisa didepak mah didepak, nyokap gue selalu ngomong gitu. Mau bisa kerja, mau bisa masak, mau bisa nyuci, mau bisa ngeladenin suami, mau bisa urus anak, kalau memang nggak bisa ngejagain suaminya bener ya kalau mau pisah ya pisah aja. Jadi tetap harus jaga-jaga, tetap harus kerja, tetap harus ini itu, dan tetep harus nurut sama suami," ucap Nagita.
Putri juga menanyakan hadirnya anak dalam hidup Nagita. Nagita mengatakan hadirnya anak menjadi prioritas.
"Terus kehadiran Raffatar mengubah semuanya nggak sih? Maksud gue sudah ada anak," ucap Putri.
"Iyalah, prioritas kan beda, masih kecil, terus masih harus penyesuaian juga sama suami, ya banyak hal sih," jawab Nagita.
Menurut Nagita, hadirnya anak membuat dirinya kembali belajar. Apalagi, kata Nagita, menjadi seorang ibu tak dapat dipelajari dari buku.
"Ya Raffatar itu, kita jadi belajar lagi, karena jadi ibu itu kaya nggak pernah ada abis, nggak pernah ada teks booksnya, dan itu balik lagi setiap hubungan suami istri, anak sama ibu itu beda-beda," ungkap Nagita.
Menjadi Wanita Kuat dan Cinta Diri Sendiri
Di akhir-akhir perbincangan, Putri bersama Nagita membicarakan menjadi wanita kuat. Putri menanyakan kepada Nagita bagaimana menghargai diri sendiri.
"Maksud gue gini, kalau misalkan lu udah menjadi strong woman, pasti lu kan sudah bisa menghargai diri sendiri kan, nah maksud gue itu sekarang anak-anak muda apalagi yang perempuan-perempuan itu struggle untuk self love, mencintai dirinya sendiri, nah lu gimana caranya menghargai diri sendiri? Dan kapan lu bisa oke gue udah mulai mencintai diri gue nih gitu," kata Putri.
Nagita menjawab dengan santai. Nagita menjaga dan menghargai dirinya sendiri dengan tak membaca segala komentar di media sosial, apalagi dirinya seorang public figure.
"Awalnya terutama karena mungkin gue di dunianya di dunia entertainment ini sosial media segala macem, awalnya itu gue menjaga diri gue sendiri dengan cara tidak pernah membaca komen dan berita tentang gue," ungkap Nagita.
"Sampai sekarang?" ujar Putri penasaran.
Nagita menjawab dia hanya mendengar pesan dan komentar dari teman dekat dan keluarganya sendiri. Sebab, menurutnya orang-orang dekatnya itu tak akan membuatnya masuk dalam hal keburukan
"Ya buat apa? gitukan, maksudnya gue hanya mendengar orang-orang di sekitar gue, temen-temen gue terdekat, keluarga gue yang menurut gue nggak akan pernah menjerumuskan gue gitu," ucap Nagita.
"Karena sekali baca, lu itu never ending, nggak akan pernah, lu akan cari terus kan," imbuhnya.