NSS: Putri Tanjung dan Band Noah Bahas Nasib Industri Musik di Tengah Pandemi

NSS: Putri Tanjung dan Band Noah Bahas Nasib Industri Musik di Tengah Pandemi

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 24 Sep 2020 22:30 WIB
Putri Tanjung dan Noah bahas nasib musisi di kala pandemi Corona
Foto: Putri Tanjung dan Noah bahas nasib musisi di kala pandemi Corona (dok. Youtube CXO Media)
Jakarta -

Program Ngobrol Sore Semaunya (NSS) episode 5 menayangkan Putri Tanjung yang mengupas Band Noah serta nasib industri musik di tengah terpaan Corona (COVID-19). Mereka juga ngobrol soal tips menjadi meniti karier jadi musisi hingga nasihat orang tua yang menjadi motivasi mereka hingga saat ini.

Obrolan dibuka Putri Tanjung dengan permainan tanya jawab ringan soal pribadi para personel Band Noah mulai dari Ariel sang vokalis, Lukman sang gitaris dan David sang keyboardist. Putri menanyakan siapa yang sehari-hari paling lelet dan paling cekatan.

Kompak Ariel dan David menunjuk sosok Lukman sebagai yang paling cepat di antara mereka. Sambil bergurau, Ariel mengaku bermasalah soal waktu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lumayan agak bermasalah juga dengan konsep waktu itu," ujar Ariel seperti yang ditayangkan akun YouTube CXO Media, Kamis (24/9/2020).

Ariel lalu mengaku di antara rekan satu band-nya, dia yang paling sering ngambek. "Ngambeknya nggak kekanak-kanakan tapi ya," ucap Ariel.

ADVERTISEMENT

Putri lalu bertanya soal sosok paling family oriented di Noah. Ariel langsung menunjuk Lukman, alasannya Lukman yang hingga kini masih rajin bolak-balik Jakarta-Bandung untuk bertemu keluarganya.

"Bisa dibilang bapak ini (sambil menunjuk Lukman), yang paling bolak-balik Bandung cuma tinggal ini," ujar Ariel.

Permainan tanya jawab cepat ini ditutup dengan pertanyaan siapa yang paling genit di antara ketiganya. Ketiganya kompak menjawab 'tidak ada'.

Setelah obrolan makin seru, Putri kemudian membahas soal umur Band Noah yang memasuki tahun ke-8. Ariel menjawan sewindu ini Band Noah telah merilis 4 album dan 1 single lagu.

"Untung saat ini yang saya paling sering nikmatin, yang saya juga puas mengerjakannya, saya yakin temen-temen juga puas, adalah album yang terakhir. 'Keterkaitan'. Karena explorenya banyak sekali di situ," jawab David ketik ditanyai Putri soal karya Band Noah yang paling dia suka.

Lukman dan Ariel pun sepakat. Mereka menceritakan proses pembuatan album ini memakan waktu hampir 4 tahun, atau setengah umur band mereka.

Putri kemudian menanyakan kepada Ariel soal lagu karya Noah yang paling susah dinyanyikannya. "Kala Cinta Menggoda ini lumayan susah," jawab Ariel.

Putri pun iseng dengan menyuruh Ariel menyanyikan lirik lagu yang dinilai susah oleh Ariel. Merasa 'dijebak', Ariel pun tertawa namun akhirnya bernyanyi.

"Susahnya karena dia lagu kenceng, abis itu dicoba dijadiin lagu pelan. Dan kemudian nadanya itu memang sangat-sangat nggak familiar kan. Karena orang lain yang nyiptain, dan ada kata-kata yang kayak nggak tega nyanyiin lagu itu," jelas Ariel.

Industri Musik di Tengah Pandemi

Obrolan agak serius ketika membahas pandemi Corona yang terjadi saat ini. Putri menanyakan bagaimana cara Band Noah bertahan tidak hanya dari segi eksistensi, namun juga mental dan finansial.

"Menurut kita sih, kita lumayan yang termasuk beruntung ya. Beruntung tuh kita punya brand sudah besar, jadi pemasukan kita nggak satu-satunya dari live event, karena itu yang paling berhenti kan, mengumpulkan orang banyak. Kita masih punya royalty yang berjalan, terus juga karena kita punya brand yang kuat itu, kita bisa lakuin hal-hal lain di sampingnya, misalnya kaya di Youtube Channel bikin sesuatu, jadi. Tawaran manggung juga masih ada yang virtual-virtual," ungkap Ariel.

Putri kemudian mengatakan dirinya sempat mengira wabah virus Corona hanya akan berlangsung dua pekan. Namun kenyataannya masa pandemi ini di luar dugaannya.

"Karena jujur waktu awal gua agak denial sih, gua kira oke dua minggu akan selesai gitu ya. Gua akan work from home 2 minggu, tapi ternyata 1 bulan," ucap Putri Tanjung.

Lukman pun mengaku awalnya berpikir seperti Putri. Obrolan berlanjut soal tips untuk para musisi bertahan di tengah pandemi.

"Sejauh ini ada yang gua liat survive itu mereka bikin live show. Mungkin segala sesuatu yang digital, mungkin mau bikin lagu juga sebenernya masih masuk akal, masih bisa bikin, keluarin, mungkin ada pemasukan dari streaming-streaming service dan segala macam. Cuma karena terbiasa mungkin mendapat uang yang lebih mudah dari live show, jadi agak susah adaptasinya," tutur Ariel.

Menyoal streaming service yang menjadi modal bertahan saat ini, Putri sependapat. Dia lalu bertanya soal dampak streaming service merubah industri musik Tanah Air.

"Kalau aku bilang sih sebenarnya buruknya (streaming service) nggak ada sebetulnya. Apa yang kita keluarin, lebih cepet ditangkap semua orang. Lebih luas, perhitungannya jelas sebetulnya, sangat jelas malah. Nggak ada barang hilang di jalan, barang rusak, return. Cuma mungkin memang yang menjalankannya yang belum terbiasa. Misalnya 'Saya nggak terbiasa bayar, langganan dengerin musik'," jelas Ariel.

Saat disinggung streaming service sangat membantu musisi baru unjuk kemampuan oleh Putri, Ariel sangat setuju. Ariel pun menyinggung streaming service membuat tak ada lagu ruang bagi calo industri musik.

"Sangat (membantu musisi baru) sih sebetulnya. Jadi nggak ada lagi calo," kata Ariel.

Cara Noah Hadapi Tantangan Perkembangan Perubahan Selera Musik

Tak dipungkiri kalau hari-hari ini bermunculan banyak musisi, lagu dan genre musik baru. David Noah pun menjelaskan cara dirinya, Ariel dan Lukman menghadapi perkembangan selera musik.

"Tantangan itu kerasa banget, karena waktu itu kita ada bisa dibilang di persimpangan, Which is pendengar kami yang suka ini di range umur berapa. Juga banyak anak-anak muda dengerin musik lebih intens lagi dan itu umur berapa dan kita harus berkesimpulan ini lewat diskusi yang panjang, bahwa lagu yang bagus itu lagu yang bagus cuma terdengar apakah dia modern, up to date itu dari sound-sound yang dipakai, sama komposisinya. Kita coba explore di situ," papar David.

Sementara Lukman mengaku tak memaksakan Noah untuk mengikuti perkembangan selera musik pendengar. Giliran Ariel menilai perkembangan musik adahal hal positif.

"Kompetisinya semakin bagus sih, semakin sehat dan biasanya satu dari sepuluh ribu lebih baik, daripada satu dari sepuluh. Jadi semakin banyak, biasanya yang keluar paling atas itu memang benar-benar bagus, bukan karena dia diambil dari 20 orang aja," kata Ariel.

Soal Selera Pasar Musik Indonesia, Ariel: Musik Kedaerahan

Pentolan Noah, Ariel mengatakan saat ini bukan eranya band di dunia musik. Hal itu dimaklumi Ariel karena menurutnya dunia musik itu adalah sebuah lingkaran yang berputar.

"Yang pasti sekarang scenenya bukan band. Kayanya seluruh dunia, kan memang ada circlenya, solois lebih banyak. Cuma kalau kita lihat sebenarnya itu lebih banyak yang suka dengerin musik kedaerahan daripada sama Blackpink kayanya," sebut Ariel.

"Kaya koplo itu sekarang di Youtube lagi trending," imbuh Putri Tanjung.

Putri Tanjung dan Noah selanjutnya membahas soal musisi luar negeri favorit mereka. David Noah menyebut satu band asal Denmar, Carpark North. Sementara Lukman mengaku suka mendengarkan semua musik karena tak hanya mendengarkan, Lukman juga meneliti karya-karya musisi lain.

"Semua sih kalo aku, nggak spesifik satu. Saya dengerin semua, lebih ke meneliti sih. Mungkin ya kalau musisi denger itu dia meneliti malah," ujar Lukman.

"Ada sih (musisi favorit). Maksudnya favorit itu yang bikin jadi jati diri ya. Dulu kan Nirvana, Cranberries, Suede. Yang agak nempel, yang bikin agak bertanya itu Billie Eilish sih. Kan agak jarang ya, maksudnya kita lihat bintang baru tapi jarang yang original dari luar pun, kalau ini (Billie Eilish) agak original dikit nih," jelas Ariel soal musisi favoritnya.

Giliran Putri Tanjung yang mengaku mengagumi Ryan Tedder. Putri bahkan mengutarakan angannya mengundang Ryan Tedder di program NSS.

"Musisi favorit gua masih Ryan Tedder. Jadi Ryan Tedder itu vokalisnya One Republic. Tapi yang menarik tentang dia adalah dia itu yang menciptakan lagunya Halo Beyonce, XO-nya Beyonce. Dia yang song writer dan produce. Jadi gua suka banget sama ini orang. Pengen banget Ngobrol Sore Semaunya sama Ryan Tedder," ungkap Putri.

Masih soal musik, Ariel kemudian menyampaikan cita-citanya membawa Noah menjadi band legendaris yang mewarnai dunia musik Indonesia.

"Kita mau lihat kita menjadi musisi yang bisa bikin karya, yang ikut serta memajukan industri musik Indonesia juga. Pengen jadi legendarisnya, salah satunya legenda musik Indonesia," sebut Ariel.

Nasihat yang Jadi Motivasi dalam Berkarya

Putri Tanjung menyampaikan dirinya sedari kecil ditanamkan nasihat oleh ayahnya, Chairul Tanjung, tentang kesuksesan dan kepercayaan diri.

"Kalau gue ya, dari kecil Bapak itu bilang bahwa 'Put inget ya, semua orang itu punya hak yang sama untuk sukses. jadi mau kamu anaknya pengusaha, anaknya siapa, semua orang itu punya hak yang sama untuk sukses. jadi jangan takut untuk sukses'. Itu yang slalu didoktrin Bapak aku dari kecil. Terus sama satu lagi adalah, Bapak selalu bilang 'Put kamu harus bisa bangga sama diri kamu sendiri," kata Putri Tanjung.

Para personel Band Noah juga mengutarakan nasihat orang tua yang menemani perjalanan karier mereka. Lukman menyebut orang tuanya selalu memgingatkan untuk salat dalam setiap pekerjaan yang dilakukan Lukman.

"Kalau saya lebih bersyukur ada sifat perfeksionisnya memang dari dulu ada. Jadi kadang-kadang suka over do kalau lakuin sesuatu dan harapannya itu tinggi. Ketika kenyataannya nggak sebaik harapan saya, stres tuh. Cuma selalu diingetin gitu, kalau udah lakukan yang terbaik, hasilnya tidak sesuai yang lu pengen gitu, nggak apa-apa. Karena dunia hanya sementara juga," ujar David.

Sementara Ariel mengaku ditanami nasihat sedari kecil soal totalitas dalam melakukan segala hal, "Mungkin totalitas ya. Tapi maksudnya itu kaya kalau kerja jangan main-main, bener-bener, sungguh-sungguh."

Ariel Sebut Industri Label Musik Menyusut

Obrolan sesi selanjutnya, Putri Tanjung membacakan email dari salah satu subscriber CXO Media. Email itu berisi pertanyaan soal bagaimana seorang musisi menapaki karier,

"Musisi yang besar itu kebanyakan kalau gua lihat itu adalah dia yang bisa bikin lagu sendiri," jawab Ariel menanggapi email subscriber itu.

Ariel lalu membahas soal industri label musik yang dulu menjadi satu-satunya tempat musisi menuangkan karya mereka, namun saat ini eksistensinya tergerus perkembangan teknologi.

"Kalau dulu label itu yang punya semuanya. Kenapa share mereka paling besar? Karena memang mereka investmentnya gede banget. Studio itu mahal loh bikinnya dulu, peralatan rekaman itu luar biasa mahalnya. Mixer itu dari luar, apalagi tahun 70'an," jelas Ariel.

"Sekarang dengan teknologi, fungsinya label itu menyusut. dunia recording udah hampir sama sekali habis. Habis sebetulnya. Karena mereka bisa record sendiri. Yang mereka butuhin tinggal produser. Biaya buat rekaman pun nggak mahal sekarang," imbuh Ariel.

Namun Ariel menyampaikan keuntungan musisi masuk label adalah segala urusan terkait karyanya diurus oleh label. Mulai dari peralatan rekaman, dapur rekaman, promosi hingga hal-hal yang terkait masalah hukum.

Halaman 2 dari 3
(aud/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads