Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin apel terkait kesiapsiagaan tanggap bencana banjir di wilayah DKI Jakarta. Anies punya 3 kunci menghadapi banjir Ibu Kota.
Apel yang dilaksanakan di Lapangan Promoter Mapolda Metro Jaya ini diikuti oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, hingga sejumlah Kapolres di wilayah hukum Polda Metro serta unsur TNI dan Satpol PP.
Dalam sambutannya tersebut, Anies mengingatkan soal pentingnya sinergi semua unsur dalam menghadapi banjir di Jakarta. Menurut Anies, saat musim hujan tiba, Jakarta akan menghadapi tiga tantangan secara bersamaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, aliran air dari hulu akibat hujan deras di pegunungan yang mengalir lewat 13 sungai masuk ke Kota Jakarta. Yang kedua, adanya hujan lokal di Jakarta dan permukaan air laut yang meningkat.
Anies mengimbau agar tiap unsur di DKI Jakarta tetap solid dan berkoordinasi dalam menghadapi banjir.
Dalam kesempatan itu, Anies mengungkapkan ada 3 kunci dalam menghadapi bencana banjir ini.
"Karena itu, saya berharap dalam kesempatan ini, ada tiga kata kunci yang kita pegang bersama, yaitu (1) siaga, (2) tanggap, (3) galang," kata Anies.
Anies mengatakan seluruh masyarakat harus siaga ketika terjadi hujan besar hulu ataupun lokal.
"Siaga artinya, kita memantau terus bila di kawasan hulu terjadi hujan yang amat lebat, kita siaga di Jakarta. Bila BMKG mengumumkan bahwa akan terjadi hujan lokal yang lebat, maka Jakarta siaga," katanya.
Yang kedua, seluruh pihak harus siap tanggap ketika terjadi banjir. Seluruh pihak harus merespons cepat kejadian banjir yang terjadi di DKI Jakarta.
"Dan kita tanggap ketiga terjadi mulai genangan, ketika terjadi mulai banjir maka respons cepat harus kita lakukan," katanya.
Tonton video 'Jurus Anies Cegah Pengungsian Banjir Jadi Klaster Baru Corona':
Kunci yang ketiga ialah galang, di mana seluruh elemen TNI-Polri dan Pemprov DKI harus menggalang kekuatan bersama dalam menghadapi bencana banjir. Menurutnya, masalah banjir tidak akan terselesaikan jika tiga pilar ini tidak bekerja bersama.
Tidak hanya itu, Anies mengatakan ada dua langkah yang pihaknya persiapkan agar pengungsian banjir tidak menjadi klaster baru di tengah pandemi Corona.
"Kita sudah siapkan dua prosedur. Satu, evakuasi. Dua, adalah tempat pengungsian mengikuti protokol kesehatan," kata Anies.
Khusus tempat pengungsian sendiri, Anies mengaku hal itu telah menjadi perhatiannya guna menghindari penumpukan warga di tenda-tenda pengungsian.
Untuk itu, Anies mengaku telah menyiapkan lebih banyak tenda pengungsian sementara.
Dengan demikian, Anies berharap jika nanti warga Jakarta terpaksa mengungsi akibat banjir, tempat pengungsian tidak menjadi klaster baru Corona.