Saat sedang dilakukan pengerjaan renovasi lift, gedung Nusantara I di kompleks MPR/DPR sempat terjadi kebakaran hebat. Kebakaran yang menimbulkan kepulan asap itu terjadi karena percikan api alat las mengenai sampah tumpukan kabel.
Kebakaran lift di gedung Nusantara I di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, terjadi pukul 10.20 WIB, Selasa (28/9). Kebakaran ini menyebabkan asap muncul dan alarm kebakaran meraung-raung.
Berikut fakta-fakta soal kebakaran lift di gedung DPR:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lift Anggota DPR
Lift yang terbakar hebat kemarin merupakan fasilitas lift khusus anggota DPR. Sebab, kantor-kantor anggota DPR berada di gedung Nusantara I.
Gedung Nusantara I DPR ini memiliki ketinggian 100 meter. Ada 24 tingkat dalam gedung yang sempat diisukan miring 7 derajat ini.
Kepulan Asap
Saat alarm meraung-raung ketika kebakaran hebat terjadi, kepulan asap terlihat di lantai dasar gedung Nusantara I DPR. Asap mengepul di depan lift khusus anggota DPR.
Alarm kebakaran yang berada di dekat lift pun sempat berbunyi. Petugas keamanan gedung pun langsung meminta pengunjung menjauhi area lift.
Petugas Berusaha Memadamkan Api
Rupanya asap pekat berasal dari kebakaran hebat di lift yang sedang direnovasi. Penampakan lift terbakar hebat ini terekam dalam sejumlah video. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengonfirmasi lift di gedung Nusantara I DPR terbakar. Dasco menyebut peristiwa lift anggota DPR terbakar di Nusantara I terjadi beberapa waktu lalu.
"Lift anggota DPR di Nusantara I terbakar," kata Dasco.
Dalam video tersebut, api tampak berkobar di lift tersebut. Petugas terlihat berupaya memadamkan api tersebut.
Pukul 11.20 WIB, situasi sudah berangsur normal. Lift di Nusantara I juga sudah bisa kembali digunakan.
Ada Rapat Kerja Komisi Saat Kebakaran Terjadi
Selain untuk kantor-kantor anggota DPR, gedung Nusantara I DPR juga dipergunakan sebagai ruang kerja sejumlah Komisi dan alat kelengkapan Dewan (AKD) lainnya. Lokasinya berada di lantai dasar, dekat lift yang terbakar.
Saat peristiwa kebakaran lift terjadi, sejumlah rapat sedang berlangsung, yakni di Komisi IX dan Komisi VI. Dua rapat tersebut tidak dihentikan karena kemunculan asap.
Komisi VI rapat bersama sejumlah direktur utama badan usaha milik negara (BUMN) pertambangan. Pemanggilan dilakukan untuk melakukan rapat dengar pendapat mengenai kondisi aktual perusahaan dalam penanganan COVID-19.
Rapat seharusnya dimulai pukul 10.00 WIB, para dirut BUMN pun sudah hadir tepat waktu. Hanya, rapat sempat tertunda karena sempat muncul asap di gedung DPR RI.
Akibatnya, seluruh peserta rapat terpaksa keluar sebentar dan baru masuk kembali sekitar pukul 10.50 WIB.
Penyebab Kebakaran
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar menjelaskan asap muncul dari proyek elevator atau lift. Ada tumpukan kabel yang terciprat alat las. Hal tersebut menimbulkan asap menyebar hingga ke lorong-lorong gedung DPR RI.
"Itu ada tumpukan kabel yang terciprat alat las sehingga menimbulkan asap," ujar Indra kepada detikcom.
Indra menyatakan kini masalah itu sudah ditangani. Dia menjamin keamanan gedung untuk digunakan kembali.
PT Angkasa Pura Solusi (APS) selaku kontraktor proyek lift di gedung Nusantara I DPR juga menjelaskan awal mula munculnya kepulan asap.
"(Kepulan asap) terjadi pada pukul 10.20 WIB, saat pemotongan separator beam pada lantai 8, di mana percikan api tersebut jatuh ke dasar, sebelah pit lift tersebut terdapat tumpukan sampah kabel yang sudah lama. Hal tersebut tidak kami prediksi dan mengakibatkan terjadinya kepulan asap," kata Project Manager PT APS, Teuku Agam Saifudin, di kompleks DPR, Senayan, Jakarta.
Agam menyebut sampah kabel yang menimbulkan kepulan asap bukan material proyek lift. Menurutnya, sampah kabel itu sudah lama berada di lokasi.
"Itu adalah sampah, di antara pit 5 itu ada ruangan sekitar 0,5x2,6 meter itu ada tumpukan sisa sampah lama yang berupa kabel, berupa bekas kabel. Artinya, dari itu sudah lama, material tersebut sudah berada lama di situ," terang Agam.
Simak video 'Sempat Terbakar Hebat, Begini Kondisi Lift di Gedung Nusantara I DPR':
Lift Dalam Proyek Peremajaan
Menurut Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Agung Budi Santoso, lift di Gedung Nusantara I DPR yang terbakar sedang dalam proyek peremajaan. Ini disebabkan usia fasilitas lift yang sudah tua.
"Liftnya perlu dilakukan peremajaan mengingat sudah tua dan dengan bertambahnya jumlah orang yang bekerja di gedung Nusantara I," ujar Agung Budi Santoso.
Dihubungi terpisah, Sekjen DPR RI Indra Iskandar menjelaskan proyek peremajaan lift itu dilakukan sejak Maret 2020. Nantinya, peremajaan lift di kompleks parlemen akan dilakukan secara bertahap.
"(Proyek peremajaan) dari 4-5 bulan lalu, Maret-lah. Itu sementara (lift) anggota, nanti bertahap semua akan direnov, itu kan lift-lift lama semua itu," jelas Indra.
Proyek peremajaan lift ditargetkan selesai pada November 2020. Menurut Indra, nantinya proyek itu akan berlanjut untuk lift-lift lain di gedung DPR.
"Sudah (direncanakan), tahun depan juga. Kita bertahap semua diremajakan. November ini selesai, tapi kita usahakan cepat ya, Oktober nanti kita lihat," ucapnya.
Indra menjelaskan anggaran proyek peremajaan lift itu termasuk dalam APBN 2020. Namun, saat disinggung besaran anggaran proyek tersebut, Indra mengaku tidak hafal angkanya.
"Iya, dianggarkan tahun ini. Kalau APBN kan dianggarkan, mana mungkin kegiatan jalan kalau nggak ada anggarannya. (Jumlahnya) wah saya nggak hafal kalau anggaran, itu teknis banget kalau itu sih," ujar Indra.
Dilihat di lpse.dpr.go.id, proyek terkait lift di gedung Nusantara I ada pada 2019. Tender proyek tersebut bernama 'Konsultan Perencana Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Nusantara I DPR RI', dengan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp 1,4 miliar, dengan keterangan tender sudah selesai. Tak tertera data soal proyek peremajaan lift gedung Nusantara I pada tahun 2020.
Proyek lain terkait lift di gedung DPR tahun anggaran 2020 adalah 'Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Nusantara II DPR RI' dengan nilai HPS Rp 5 miliar dan 'Pengadaan dan Pemasangan Lift Gedung Setjen DPR RI' dengan nilai Rp 5,9 miliar.
Usia Lift Sudah Tua dan Baru Direnovasi
Ketua BURT DPR Agung Budi Santoso mengungkap lift yang terbakar sudah berusia tua. Sejak gedung dibangun, belum pernah ada perbaikan terhadap lift tersebut.
"Sejak dibangun tahun 1994 (sudah 26 tahun), liftnya belum pernah dilakukan peremajaan," kata Agung saat dihubungi.
Pengerjaan Proyek Dinilai Ceroboh
Pimpinan DPR menyoroti kinerja kontraktor yang melakukan proyek peremajaan lift di gedung DPR itu. Kontraktor dianggap ceroboh.
"Itu kan dalam rangka renovasi lift, ngelas-ngelas. Rupanya ngelas-ngelas itu kabelnya keleleran, kebakaran," ujar Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan, Rabu (30/9/2020).
Kontraktor peremajaan lift gedung DPR tersebut, PT Angkasa Pura Solusi (APS), sudah menjelaskan penyebab terjadinya kebakaran hebat di lift gedung Nusantara I, tempat para anggota DPR berkantor. Api muncul akibat percikan api alat las mengenai tumpukan sampah kabel yang sudah lama.
"Memang ceroboh sih itu," tutur Dasco.
Kontraktor Minta Maaf
PT Angkasa Pura Solusi (APS) selaku kontraktor proyek lift di gedung Nusantara I DPR sudah meminta maaf atas peristiwa kebakaran kemarin. PT APS mengembalikan keputusan apakah proyek akan terus lanjut atau tidak kepada pihak DPR.
"Tentunya akan keputusan ada di pihak ini (DPR)," ucap Project Manager PT APS Teuku Agam Saifudin di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/9/2020).
Agam mengatakan pihaknya telah melakukan evaluasi agar peristiwa seperti itu tidak terjadi lagi.
"Saat ini dari pihak pemilik project mengevaluasi atas kejadian tersebut," sebut Agam.
Proyek Peremajaan Lift Dilanjutkan
Meski menganggap pihak kontraktor ceroboh, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan proyek renovasi tetap akan dilanjutkan. Renovasi juga termasuk memeriksa kabel-kabel yang sempat tercecer sehingga menumpuk di lokasi-lokasi tak terduga.
"Tapi karena memang sedang dalam renovasi, sekalian semua kabel juga digantiin," jelas Dasco.
Lift Sering Bermasalah buat Anggota Dewan Khawatir
Gedung Nusantara I DPR memang sudah sering dibicarakan. Mulai disebut-sebut miring hingga liftnya yang sering bermasalah.
Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi menyebut kebakaran di lift merupakan kejadian yang ketiga terkait masalah di lift Gedung Nusantara I.
Baidowi menjelaskan, pada awal 2018, dirinya sempat menjadi korban saat salah satu lift di Gedung Nusantara I mengalami masalah. Menurutnya, saat itu lift sempat sedikit terjatuh ke bawah karena kelebihan beban.
"Satu kali periode lalu, kira-kira 2018 awal, bahkan saya ada di lift tersebut ketika, lift itu ada masalah dan sedikit terdorong ke bawah ketika di basement semacam kelebihan beban. Saat itu langsung berhamburan keluar dan lift diperbaiki," ujar Baidowi, Rabu (30/9/2020).
Lebih lanjut Baidowi mengatakan permasalahan terkait lift di Gedung Nusantara I juga terjadi dalam beberapa waktu lalu. Saat itu, katanya, sempat ada lift yang tersangkut saat listrik gedung DPR padam. Sementara kejadian ketiga terkait lift di DPR RI terjadi kemarin saat ada kebakaran dalam proses pengerjaan renovasi lift.
"Kedua pada minggu lalu saat rapat Baleg tiba-tiba listrik padam dan ada lift yang macet di lantai 18 dan lantai 6," ujarnya.
"Ketiga kemarin ketika ke kantor ternyata ada bau terbakar di lift dan memang ada kebakaran saat pengerjaan lift," imbuhnya.
Akibat adanya kejadian-kejadian tersebut, elite PKB ini pun merasa khawatir setiap kali harus naik lift. Terlebih, menurutnya, masih ada dua lift di gedung Nusantara I yang belum berfungsi sehingga sering membuat antrean pengunjung.
"Memang kejadian itu membuat trauma. Setiap kali naik lift jadi waswas. Belum lagi kadang isinya penuh, padahal sekarang ini pandemi. Ada dua lift yang belum berfungsi sehingga menyebabkan antrean. Apalagi lift umum itu sudah kayak antre tiket di stasiun," jelasnya.
Lift Baru Beberapa Hari Lalu Alami Masalah
Lift yang terbakar kemarin sebenarnya juga baru saja mengalami masalah. Baru beberapa hari lalu, yakni pada Kamis (24/9), lift mati karena listrik di gedung Nusantara I padam karena masalah instalasi listrik lokal.
Sempat ada orang yang terjebak di lift gedung Nusantara I akibat mati listrik itu. Beruntung, orang-orang yang terjebak di dalam lift tersebut berhasil keluar.
"Sekarang sudah teratasi. Alhamdulillah aman dan selamat," kata anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PPP, Achmad Baidowi, Kamis (24/9/2020).
Lebih lanjut Baidowi mengungkapkan ada dua lift yang sempat tertahan karena mati listrik, yaitu di lantai 18 dan lantai 6. Namun ia tidak mengetahui berapa jumlah spesifik dari orang tersebut. Orang-orang tersebut sempat tertahan di lift sekitar 10 menit.
"Infonya dua lift penuh. Lantai 18 dan lantai 6," tuturnya.
Menurutnya, orang yang sempat terjebak di lift dapat dikeluarkan di lantai yang sama. Ia pun mengatakan banyak orang di gedung Nusantara I yang tidak bisa turun karena lift masih mati.
"Ya lantai yang sama (dikeluarkannya), infonya begitu. Akibat lift mati, banyak yang terjebak di lantai atas belum turun," ujar Baidowi.