Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras aksi vandalisme pemuda S (18) di musala Pasar Kemis, Tangerang. MUI menilai perbuatan tersebut berpotensi memancing kemarahan umat Islam.
"MUI mengutuk keras aksi vandalisme yang dilakukan oleh siapapun juga terhadap rumah ibadah, terutama masjid atau musala. Ini adalah perbuatan yang sangat terkutuk dan provokatif serta penodaan nyata terhadap Islam dan umatnya yang merupakan mayoritas penduduk negeri ini. Vandalisme tersebut dilakukan secara sengaja dengan tujuan ingin memancing kemarahan dan emosi umat Islam," kata Wakil Ketua Umum MUI, Muhyiddin Junaidi, dalam keterangan tertulis, Rabu (30/9/2020).
"Apalagi ini terjadi di bulan September di mana bangsa Indonesia masih trauma dengan kebiadaban PKI terhadap umat Islam tahun 1965 di mana merenggut nyawa ribuan warga yang tak berdosa dari semua golongan, dari kaum santri, rakyat jelata, para kiai, tokoh masyarakat dan petinggi tentara," sambung Muhyiddin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhyiddin meminta pelaku diadili sesuai hukum yang berlaku di Indonesia. Selain itu, dia meminta aparat tak menyederhanakan kasus tersebut.
"MUI minta agar pelakunya ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku di NKRI. Kepada para penegak hukum hendaknya jangan menyederhanakan/menyepelekan kasus ini dengan alasan pelaku mengidap penyakit jiwa dan sebagainya," ujar dia.
Dia juga mengimbau umat Islam agar tidak terprovokasi. Namun umat Islam juga tetap diminta tetap waspada.
"Begitu juga umat Islam dan bangsa Indonesia agar tak terprovokasi dan mengambil jalan pintas menyelesaikan kasus ini. MUI juga menghimbau agar umat Islam meningkatkan kewaspadaannya dan terus menjaga komunikasi dengan pemerintah setempat demi menjaga situasi tetap aman dan terkendali," imbuh dia.
Aksi vandalisme pelaku itu dilakukan di musala Darussalam di Perumahan Villa Tangerang Elok Kelurahan Kuta Jaya, Pasar Kemis. Pelaku mencoret musala sekitar pukul 16.00 WIB.
Tidak lama, video vandalisme ini viral di media sosial. Video berdurasi satu menit dan ada seorang yang bicara di video mengatakan bahwa musala dicoret-coret dan Al-Qur'an dirobek.
"Ya ini musala kita nggak tahu dari jam berapa, semua dicoret-coret. Awal masuk itu Wawan. Wawan masuk ke sini sudah dengan kondisi sudah dicoret-coret," bunyi video yang tersebar di media sosial itu.
Coretan ada yang bertuliskan 'Saya Kafir' di sebuah white board, ada juga lafaz 'Allah' di lantai yang disilang, dan kata-kata 'Anti Khilafah' serta 'Anti Islam' di tembok dekat tempat salat imam.
(knv/fjp)