Setelah Luhut Pandjaitan Tangani Corona dalam 2 Pekan

Round-Up

Setelah Luhut Pandjaitan Tangani Corona dalam 2 Pekan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 29 Sep 2020 06:30 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sudah menjalani perannya dalam penanganan Corona selama 2 pekan. Bagaimana hasilnya?

Luhut adalah Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Jokowi memerintahkan Luhut Binsar Pandjaitan untuk menekan kasus Corona di 9 provinsi prioritas.

Luhut secara resmi ditunjuk Jokowi mulai tanggal 14 September. Luhut pernah menyampaikan 5 poin yang jadi target untuk dicapai selama 2 minggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Target 2 minggu ke depan ini ada beberapa hal yang kita sudah coba rumuskan, mendorong perubahan perilaku masyarakat yang lebih cepat lagi untuk melaksanakan protokol kesehatan, kedua penurunan penambahan kasus harian, ketiga peningkatan recovery rate, empat penurunan immortality rate, lima penurunan immortality cases," ungkap Luhut dalam video conference, Jumat (18/9/2020). Rapat virtual ini dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Wakapolri Komjen Gatot Eddy, dan Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo.

Luhut Binsar Panjaitan mengatakan ada waktu 3 bulan ke depan yang disebutnya critical time. Lima target tersebut harus bisa dicapai sebelum vaksinasi virus Corona dilakukan.

ADVERTISEMENT

"Jadi vaksin ini mulai jalan kita harapkan Desember awal sudah terus ke depan, jadi Desember ke depan ini pemerintah sudah menyiapkan baik itu KSAD ataupun Polri untuk unsur-unsur kesehatan kita untuk melakukan injeksi ke tempat-tempat yg diprioritaskan nanti, terutama bidang kesehatan dan pembantunya," ujar dia.

Luhut menyampaikan ada target melaksanakan vaksinasi kepada 100 juta orang pada 2021 nanti. Dia mengajak masyarakat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Kalau itu terlalui sampai Januari sudah sampai 100 juta yang diinjeksi, saya kira mungkin akan mulai terkendali. Itu saya kira target kita. Karena tahun depan kita akan dapatkan 270 juta lebih (vaksin), mungkin saya kira akan lebih dari angka itu," kata Luhut.

Simak juga video 'Kematian Pasien Corona di ICU Tinggi, Luhut 'Sentil' Manajemen RS':

[Gambas:Video 20detik]



Luhut mengatakan ada peningkatan kasus pada September dibanding Agustus. Dia mengatakan kondisi tersebut terjadi karena dibukanya kegiatan ekonomi.

"Sekarang kita ketatkan lagi. Ini sebenarnya seni, seperti science and art, bagaimana kita memelihara keseimbangan ini antara penanganan COVID dan ekonomi, dan sekaligus juga menunggu tadi masa kritikal ini dilewati dengan adanya vaksin dan obat," ujar Luhut.

Lalu, apa hasil kerja Luhut?

"Perintah presiden 13 September lalu, Wakil Ketua Komite, Bapak Luhut Binsar Pandjaitan, kita lihat data di sini 6 September menuju ke 13 September kenaikan sekitar 0,5 persen dan berturut-turut terjadi penurunan. Kemarin di posisi 22,46 persen. Ini tren penurunan. Kita lihat data global pada 23,13 persen. Kita di bawah angka global untuk kasus aktif," ujar Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi secara virtual, Senin (28/9).

Berikut data yang disampaikan pemerintah terkait kerja 2 pekan menekan kasus Corona di 9 provinsi prioritas:

A. Persentase kasus aktif 4 minggu terakhir
- 6 September: 24,5 persen (dunia 25,74 persen)
- 13 September: 25,0 persen (dunia 24,85 persen)
- 20 September: 23,6 persen (dunia 23,9 persen)
- 27 September: 22,5 persen (dunia 23,13 persen)

B. Persentase kematian 4 minggu terakhir
- 6 September: 4,1 persen (dunia 3,24 persen)
- 13 September: 4,0 persen (dunia 3,18 persen)
- 20 September: 3,9 persen (dunia 3,1 persen)
- 27 September: 3,8 persen (dunia 3,02 persen)

C. Persentase kesembuhan 4 minggu terakhir
- 6 September: 71,4 persen (dunia 69,92 persen)
- 13 September: 71,0 persen (dunia 71,96 persen)
- 20 September: 72,5 persen (dunia 73,0 persen)
- 27 September: 73,8 persen (dunia 73,85 persen)

Catatan:

1. Angka kasus aktif seminggu terakhir turun menjadi 22,5 persen akibat penurunan kasus aktif di Sumatera Utara, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan.

2. Angka kesembuhan naik dari minggu sebelumnya menjadi 73,8 persen akibat menurunnya kasus aktif dalam seminggu terakhir.

3. Angka kematian terus menurun dari minggu sebelumnya menjadi 3,8 persen meski masih di atas rata-rata global 3,02 persen. Artinya peningkatan kapasitas layanan RS, khususnya dalam menangani pasien gejala berat-kritis masih perlu ditingkatkan.

Doni Monardo mengatakan, Luhut juga kerap menggelar rapat koordinasi untuk mensinergikan kebijakan. Nantinya, ada SOP yang jadi rujukan kepada seluruh pimpinan RS.

"Intervensi yang dilakukan pemerintah, Bapak Presiden menugaskan Wakil Ketua Komite Bapak Luhut Binsar Pandjaitan, hampir setiap hari beliau memimpin rapat koordinasi untuk mensinergikan seluruh komponen, seluruh kementerian/lembaga, termasuk pakar epidemiologi, pakar kesehatan masyarakat, ahli bidang obat," kata Doni.

"Dan sudah dibuatkan SOP yang nantinya jadi rujukan kepada seluruh pimpinan RS agar bisa ikuti SOP yang disusun Kemenkes, didukung pakar dari 5 asosiasi profesi," imbuh Doni.

Halaman 2 dari 3
(gbr/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads