Prof Akmal Taher rupanya sempat diingatkan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam suatu rapat sebelum mundur dari jabatannya sebagai Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19. Meski demikian, juru bicara Kemenko Marves, Jodi Mahardi, menegaskan tidak ada perselisihan di antara keduanya.
"Saya rasa tidak ada selisih paham," kata Jodi saat dihubungi, Minggu (27/9/2020).
Jodi menjelaskan Luhut sebagai Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional menggelar rapat bersama Satgas COVID-19 yang saat itu diwakili Akmal. Selain Akmal, turut hadir seorang staf khusus dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang waktu itu di rapat Pak Luhut mengingatkan Satgas yang waktu itu diwakili Prof Akmal dan Kemkes yang diwakili oleh salah satu Staf Khusus," ujar Jodi.
![]() |
Jodi tak menjelaskan apa persisnya yang disampaikan Akmal dalam rapat tersebut hingga diingatkan oleh Luhut. Menurut Jodi, Luhut mengingatkan Akmal agar setiap kebijakan yang akan diambil harus dikonsultasikan terlebih dahulu.
"Agar sebelum meluncurkan Pedoman Tata Laksana Perawatan Klinis COVID-19 harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan berbagai asosiasi profesi dokter," ungkapnya.
detikcom telah menghubungi Akmal Taher untuk mengkonfirmasi hal ini tapi belum dijawab.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19 Akmal Taher menyatakan mundur dari jabatannya. Pengunduran diri Akmal disampaikan secara lisan kepada Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo.
"(Pengunduran diri secara lisan) tadi malam," kata Doni kepada wartawan, Jumat (25/9).
Dalam konteks pengunduran dirinya, Akmal Taher bicara soal pentingnya tracing (pelacakan) dan testing (pengetesan) COVID-19. Dia mengatakan akan bicara soal itu dan peran penting Puskesmas terkait pandemi COVID-19.
"Jadi memang sementara ini resign-lah, tapi saya akan tetap ini, untuk kegiatan apa pun yang, buat saya tracing, testing, itu mutlak ditambah," ucap Akmal, dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (26/9).
"Dan saya sangat yakin harus dikerjakan melalui puskesmas, jadi saya akan bolak-balik akan ngomong cuma itu, di tempat apapun yang ada kegiatan saya dapat kesempatan saya akan kerjaan itu, karena menurut saya itu yang belum kita kerjakan," imbuhnya.
Tonton juga 'Satgas Covid Sebut Adanya Vaksin Belum Tentu Akhiri Pandemi':
(azr/imk)