NasDem: Pimpinan KPK Debat di Internal Saja, Jangan di Ruang Publik

NasDem: Pimpinan KPK Debat di Internal Saja, Jangan di Ruang Publik

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Senin, 28 Sep 2020 17:49 WIB
Gedung KPK
Foto: Ilustrasi Gedung KPK. (Ari Saputra/detikcom).
Jakarta -

Wakil Ketua Komisi III DPR dari F-NasDem Ahmad Sahroni menyoroti silang pendapat antara dua pimpinan KPK, Nawawi Pomolango dan Nurul Ghufron, soal narasi pejuang dan pecundang terkait pegawai KPK yang mengundurkan diri. Sahroni meminta pimpinan KPK tidak berselisih pendapat di ruang publik.

"Soal silang pendapat antara para pimpinan KPK yaitu Pak Ghufron dan Pak Nawawi, menurut saya Komisioner KPK berdebatnya internal aja, jangan di ruang publik," kata Sahroni kepada wartawan, Senin (28/9/2020).

Sahroni meyakini KPK memiliki mekanisme penyelesaian masalah secara internal. Ia khawatir silang pendapat antarpimpinan ini akan membuat kredibilitas KPK semakin menurun di mata publik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka kan pastinya punya mekanisme penyelesaian perbedaan pendapat di antara mereka sendiri, jadi selesaikan internal aja. Jangan buat kredibilitas atau persepsi publik terhadap KPK makin anjlok dengan silang pendapat seperti ini. Sebaiknya KPK kompak dan fokus untuk menyelesaikan kasus-kasus yang selama ini tengah ditanganinya," ungkapnya.

Sementara itu, terkait pengunduran diri sejumlah pegawai KPK, Sahroni meminta hal itu tidak menjadi ajang saling sindir antarpimpinan. Menurutnya, pengunduran diri para pegawai KPK seharusnya bisa dijadikan introspeksi untuk perbaikan KPK ke depan.

ADVERTISEMENT

"Terkait karyawan KPK yang mundur dari pekerjaannya, menurut saya ya sudah, jangan jadi perdebatan, jangan jadi ajang sindir-sindiran, ini justru harus jadi ajang introspeksi diri bagi pimpinan KPK. Hal ini karena pasti ada alasan di balik mundurnya para karyawan ini, entah ketidakcocokan atau mungkin sistem yang mereka anggap tidak sesuai," ujar Sahroni.

"Nah itu yang harus diperhatikan, agar masalah ini tidak berlarut-larut dan justru berpengaruh negatif nantinya terhadap KPK," lanjut dia.

Sebelumnya, sejumlah pegawai KPK diketahui mundur dari lembaga antirasuah itu, salah satunya eks Jubir KPK Febri Diansyah. Pimpinan KPK Nurul Ghufron mengistilahkan KPK sebagai tempat pertempuran, sehingga dia lebih menghargai orang-orang yang masih bertahan di KPK. Ghufron menyebut KPK adalah candradimuka bagi para pejuang antikorupsi.

"Tapi kami sangat berbesar hati dan berbangga kepada mereka yang bertahan di dalam KPK bersama kami kini dengan segala kekurangan KPK saat ini. Pejuang itu tak akan meninggalkan gelanggang sebelum kemenangan diraih. Selamat kepada mereka yang masih mampu setia mencintai KPK," kata Ghufron.

Hal itu dibalas sesama pimpinan KPK, Nawawi Pomolango. Bagi Nawawi, para pegawai KPK yang akhirnya memilih mundur dari KPK seharusnya tidak dipandang sebelah mata.

"Ini bukan soal pejuang dan pecundang, tapi pilihan dengan pemikiran," kata Nawawi.

Tonton video 'Febri Diansyah: Kami di KPK Tidak Pernah Loyal Pada Orang':

[Gambas:Video 20detik]



(azr/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads