Profesor Akmal Taher memutuskan mundur dari jabatan Ketua Bidang Penanganan Kesehatan di Satuan Tugas (Satgas) COVID-19. Selama kariernya, Akmal dikenal sebagai guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Dikutip dari situs resmi UI, Akmal dikenal sebagai pakar Urologi, yakni ilmu kedokteran yang mempelajari kelainan saluran kemih. Selain sebagai guru besar, Akmal Taher pernah menjabat Direktur Utama Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta dan Ketua Terpilih Ikatan Ahli Urologi Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga tercatat aktif sebagai pembicara dalam Pertemuan Ilmiah tingkat International (11 forum hingga tahun 2002) dan Nasional (90 forum hingga tahun 2003).
Akmal Taher lahir di Jakarta, pada 27 Juli 1955. Dia merupakan alumnus SMA Kanisius Jakarta tahun 1974 dan melanjutkan Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 1980.
Selanjutnya, Akmal melanjutkan pendidikan di bidang Spesialis Urologi FK UI tahun 1988 serta meraih gelar Doktor Medikus Hannover Medical School, Hannover, Jerman (1993), dan Doktor FK UI Jakarta (1993).
Akmal Taher juga Aktif mengikuti kegiatan pelatihan, salah satunya pelatihan teknik baru tentang operasi Epididimovasostomi Cornell Medical Center, New York, Amerika Serikat (2003).
Karena ketekunannya, Akmal pun pernah meraih beberapa tanda penghargaan, antara lain Satyalancana Karya Satya 20 tahun (2004); pemenang terbaik kedua pada 'Medika Award' dalam artikel ilmiah dalam majalah Medika (2002), hasil terbaik pada 'Riset Unggulan Terpadu' dari Meneteri Riset dan Teknologi (1997), All Star Award Galamedika (1996), Grosshardener Innovationpreis, Jerman (1994), 'Peneliti Muda Terbaik' di Bidang Kesehatan LIPI Indonesia (1993).
Tonton juga 'Satgas Covid-19: Pilkada Penting, Tapi Ingat Ada Risiko':