Pandemi membuat sebagian orang tua merasa khawatir membawa anak balitanya ke fasilitas kesehatan untuk imunisasi. Padahal saat ini imunisasi menjadi semakin penting untuk menjaga imunitas anak.
Hal itu diutarakan salah satu anggota Posyandu Puspasari, Trisna Pebriani. Ibu dari Ikmal ini mengaku harus berpikir panjang jika mau pergi keluar rumah. Terlebih bila hendak ke fasilitas kesehatan, meski sekadar untuk imunisasi anaknya yang masih berusia 3 tahun.
"Namun saya juga sadar kalau imunisasi itu penting untuk jangka panjang. Jadi dilema, pergi ke Posyandu atau tidak," jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beruntung, saat ini di Kota Tasikmalaya sudah mulai dikembangkan aplikasi berbasis internet yang salah satunya bermanfaat untuk monitoring jadwal imunisasi bayi dan balita. Aplikasi tersebut yaitu Sistem Informasi Posyandu Terintegrasi (SIPTER).
Aplikasi ini dirintis PT Pertamina (Persero) melalui Fuel Terminal Tasikmalaya, Marketing Operation Region (MOR) III. Bekerja sama dengan Masyarakat Peduli Posyandu Indonesia, program ini resmi diluncurkan di Posyandu Puspasari, Kecamatan Purbaratu, Tasikmalaya, pada 2019.
"Setelah ada SIPTER, hati jadi lebih tenang karena imunisasi anak saya tetap berjalan sesuai jadwal tanpa khawatir keluar rumah," tutup Trisna.
Aplikasi SIPTER awalnya dirancang untuk mengoptimalkan data dan informasi hasil kegiatan Posyandu, untuk kebutuhan pendataan internal. Pada proses pembuatan aplikasi tersebut, Pertamina melakukan pendampingan dengan para Kader Posyandu untuk pelatihan pengoperasian SIPTER.
Namun pada perkembangannya, saat ini SIPTER menjadi informasi pencatatan dan pelaporan terpadu serta terintegrasi di posyandu se-Kota Tasikmalaya. Sehingga hanya dengan menggunakan gawai pintarnya, para Kader Posyandu di Tasikmalaya dapat melihat data kesehatan bayi dan balita secara praktis, di mana pun dan kapan pun.
Melalui data yang tercatat dalam SIPTER, Kader Posyandu juga memiliki informasi jadwal imunisasi atau konsultasi bayi dan balita, jadi Kader Posyandu dapat menjalankan tahap selanjutnya, yakni kunjungan kesehatan ke rumah-rumah (Posyandu Door-to-Door).
Unit Manager Communication Relations & CSR MOR III Eko Kristiawan mengungkapkan inisiasi Pertamina pada awalnya bertujuan meningkatkan peran Posyandu dalam kesehatan masyarakat.
"Tak menyangka, SIPTER ini bisa semakin terasa manfaatnya dan memang dibutuhkan untuk menyiasati kondisi pandemic COVID-19 saat ini," kata Eko.
Supaya lebih optimal, lanjutnya, aplikasi SIPTER akan terus disempurnakan. Tak hanya berurusan dengan perangkat lunak (software) aplikasi, Pertamina juga mencanangkan upaya peningkatan kompetensi Kader Posyandu baik dalam hal kesehatan maupun manajemen organisasi dan administrasi.
Selain itu, mengembangkan pelayanan Posyandu pada kesehatan masyarakat, yakni dengan melaksanakan SELERA atau Senam Lanjut Usia (Lansia) dan Remaja Sukanagara.
Peran SIPTER si penjaga kesehatan balita ini, lanjut Eko, bukan hanya dirasakan oleh Kader Posyandu. Masyarakat terutama anggota Posyandu kini tidak perlu keluar rumah untuk mendapatkan imunisasi. Para Kader Kesehatan akan mendatangi ke rumah, dengan tetap menjaga protokol pencegahan COVID-19, demi menjaga kesehatan bayi dan balita masyarakat Tasikmalaya.
(akn/ega)