Pemkot Mojokerto Gencarkan Program Kota Sehat dan Rumah Layak Huni

Pemkot Mojokerto Gencarkan Program Kota Sehat dan Rumah Layak Huni

Alfi Kholisdinuka - detikNews
Jumat, 25 Sep 2020 11:47 WIB
Pemkot Mojokerto
Foto: Pemkot Mojokerto
Jakarta - Pemkot Mojokerto gencarkan program kota sehat dan rumah layak huni dengan menyerahkan bantuan Program Bedah Rumah Swadaya (BRS) kepada 100 orang. Bantuan dari Kementerian PUPR melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) itu menyasar dua Kecamatan, yakni Kecamatan Kranggan dan Kecamatan Magersari.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan dari dua kecamatan tersebut, program bedah rumah akan diberikan kepada 52 orang di Kelurahan Kranggan, 20 orang di Kelurahan Sentanan dan 28 orang di Kelurahan Balongsari. Nantinya, setiap penerima manfaat akan mendapatkan bantuan dana senilai Rp 17.500.000 yang telah ditransfer ke buku rekening masing-masing dari Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Kota Mojokerto.

"Dengan adanya program bedah rumah swadaya dapat memberikan kemanfaatan bagi warga. Selain itu, warga tidak perlu khawatir dalam mempergunakan dana yang telah diberikan dari pemerintah daerah untuk bedah rumah. Sebab, mereka akan mendapatkan pendampingan secara penuh dari tenaga fasilitator lapangan (TFL) terkait administrasi dan penggunaan dananya," ujar Ning Ita sapaan akrabnya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/9/2020).

Selain itu, Pemkot Mojokerto juga bekerjasama dengan toko material bangunan dalam proses pengerjaan bedah rumah warga. Hal ini dilakukan agar warga tidak perlu lagi khawatir jika nantinya kekurangan material. Begitu juga sebaliknya dengan pemilik toko material tidak perlu khawatir dengan pembiayaan. Sebab, semua pengadministrasian maupun dana telah dilakukan secara penuh oleh TFL.

"Karena dana dalam pembangunan ini merupakan uang pemerintah. Maka, semua prosesnya harus jelas dan transparan. Mulai dari penggunaannya hingga pelaporannya. Kami telah menyediakan penyedia bahan bangunan yang dapat dipercaya. Mereka pun tidak perlu khawatir jika material yang diambil tidak terbayar. Semua pengeluaran atau pembiayaan akan terekap jelas dari TFL," tuturnya.

Diketahui dengan didampingi Wakil Walikota Mojokerto, Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Direktur Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Kota Mojokerto, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Camat dan Lurah, pemberian buku tabungan diserahkan kepada 30 orang penerima bantuan perwakilan dari 3 kelurahan. Sedangkan sisanya akan diberikan langsung oleh pihak BPRS kepada penerima bantuan.

Selain itu, Pemkot Mojokerto juga memberikan bantuan berupa program pembuatan jamban sehat bagi warga. Melalui program jamban sehat, diharapkannya mampu meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya sanitasi dan kebersihan. Sehingga setiap rumah tangga mampu mengelola limbah dengan baik sesuai standar kesehatan.

Melalui dana alokasi khusus (DAK) sanitasi, tahun 2020 Pemerintah Kota Mojokerto memperoleh Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal sebanyak 10 unit dan Septik Komunal 15 unit yang tersebar di delapan kelurahan. Yaitu Surodinawan, Blooto, Pulorejo, Kranggan, Balongsari, Kedundung, Prajurit Kulon, Gunung Gedangan.

"Kami ingin melalui program pembuatan IPAL Komunal dan program perpipaan sanitasi, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi dan kebersihan. Sehingga setiap rumah tangga mampu mengelola limbah dengan baik sesuai standar kesehatan. Karena kami menargetkan, 2020 - 2021 Kota Mojokerto ODF (Open Defecation Free)," tandasnya. (ega/ega)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads