Pemerintah Arab Saudi akan membuka perjalanan umroh dalam beberapa tahapan. Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Nizar Ali berjanji untuk memprioritaskan calon jemaah Umroh yang gagal berangkat akibat pandemi Corona.
"Pasti prioritas utama adalah 3
4 ribu jemaah yang tertunda berkat moratorium karena Covid-19 ini akan menjadi prioritas pertama," ujar Nizar di kompleks parlemen pada Rabu (23/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk sementara, kata Nizar, Kemenag masih menutup sistem pendaftaraan umroh. Menurutnya, pendaftaran umroh akan kembali dibuka usai memberangkatkan 34.000 calon jemaah yang belum sempat menunaikan ibadah umroh tersebut.
"Makanya kita menutup sistem kita tidak boleh ada pendaftaran umroh sebelum ada kejelasan. Nanti kita buka lagi sambil memberangkatkan jemaah yang tertunda tadi. 34 ribu jemaah," kata Nizar.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag, Nizar Ali menerima informasi mengenai kabar dibukanya kembali perjalanan umroh baru.
Nizar mengatakan pembukaan kembali perjalanan umroh akan dilakukan dalam 3 tahapan. Tahapan pertama, pada 4 Oktober 2020 Kerajaan Arab Saudi hanya mengizinan warga negara Arab Saudi dan ekspatriat untuk melakukan perjalanan Oktober 2020. Kapasitasnya pun akan dibatasi maksimal 30 persen.
Kemudian, tahap kedua perjalanan umroh akan dibuka sejak 18 Oktober 2020. Kapasitas jemaah akan dinaikkan menjadi 75 persen.
Tahap yang ketiga, sudah mulai menampung dari negara lain yakni mengizinkan ibadah umrah dan salat bagi luar warga negara Saudi, mukimin dan orang dari luar negeri Saudi per 1 November 2020," tutur Nizar di dalam rapat bersama Komisi VIII DPR di MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (23/9)Sementara, tahap ketiga Kerajaan Arab Saudi akan membuka perjalanan umroh bagi warga negara asing pada awal November. Layanan ini akan dibuka pada 1 November 2020 mendatang.
(hel/fjp)