Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan dentuman yang terdengar di Jakarta dan sekitarnya tak berkaitan dengan aktivitas gunung api. Berdasarkan catatan PVMBG, dalam satu minggu terakhir tak ada gejala peningkatan aktivitas gunung api yang berlokasi di dekat Ibu Kota.
"Dentuman yang terdengar di Jakarta tidak berkaitan dengan aktivitas gunung api," kata Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Nia Haerani kepada wartawan, Senin (21/9/2020).
Nia menyebut dari catatan PVMBG, tak ada peningkatan aktivitas tiga gunung api yang berlokasi di dekat Jakarta. Baik itu aktivitas kegempaan dan aktivitas yang tampak secara visual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gunung api yang terdekat ke Jakarta (Gunung Gede, Salak, Anak Krakatau), dalam seminggu terakhir tidak menunjukkan adanya gejala peningkatan aktivitas, baik secara visual ataupun kegempaan," sebut Nia.
"Pengamatan visual ke arah kawah/puncak G. Salak dan G. Gede tidak teramati adanya hembusan gas. Sedangkan G. Anak Krakatau teramati asap putih tipis dengan tinggi 25 hingga 50 m dari puncak," sambungnya.
Baca juga: Fakta Suara Dentuman Misterius di Jakarta |
Aktivitas kegempaan di tiga gunung tersebut kata Nia naik turun. Sementara gempa vulkanik terekam stabil.
"Kegempaan dari ketiga gunung api berfluktuatif, gempa-gempa vulkanik masih terekam dengan jumlah stabil," jelasnya.
Berdasarkan laporan, Nia menambahkan, cuaca di pos Gunung Gede dan Gunung Salak dalam beberapa hari terakhir terjadi hujan gerimis. Serta pandangan ke arah gunung sering tertutup kabut.
"Laporan cuaca dari pos Gede dan Salak beberapa hari ini terjadi hujan gerimis sampai dengan sedang, dan pengamatan visual ke arah gunung sering tertutup kabut," tuturnya.
Diketahui, dentuman terdengar di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada Minggu (20/9) malam. Denduman juga terdengar di kawasan Tangerang Selatan dan Bekasi pada Senin (21/9) pagi.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya yang ditulis Senin (21/9), menyebutkan netizen di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur melaporkan dentuman terdengar antara pukul 19.00 WIB hingga 21.00 WIB. Di rentang waktu itu, lightning detector BMKG mencatat ada petir di sekitar Gunung Salak, Bogor. Namun demikian, Daryono menegaskan BMKG enggan berspekulasi soal asal dentuman misterius di Jakarta.
Sementara itu, TNI AU mengatakan suara dentuman berasal dari bahan peledak trinitrotoluena (TNT) di acara penyambutan prajurit baru Paskhas di Halim Perdanakusuma, Jaktim. TNI mengatakan dentuman itu bukan berasal dari latihan prajurit TNI AU
"TNT itu kan nitrogen hanya suara saja, tidak ada efek penghancuran, bukan latihan, itu hanya tradisi aja," kata Kadispen TNI AU Marsma Fajar Adriyanto saat dihubungi detikcom, Senin (21/9/2020).