Siswa di Kota Bogor Bisa Belajar Online Pakai WiFi Gratis

Siswa di Kota Bogor Bisa Belajar Online Pakai WiFi Gratis

Yudistira Imandiar - detikNews
Senin, 21 Sep 2020 20:04 WIB
Pemkot Bogor
Foto: Pemkot Bogor
Jakarta -

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengeluarkan Pedoman Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) beserta konten yang dapat digunakan guru dan murid belajar online. Pemkot juga menyediakan WiFi gratis di 797 RW se-Kota Bogor.

Pedoman PJJ beserta konten pembelajaran disusun Pemkot Bogor bersama Pusat Riset Pendidikan Masa Depan dan platform belajar online, Kelas Pintar.

Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut paket 3 in 1 tersebut, yakni koneksi WiFi, Pedoman PJJ, dan konten pembelajaran merupakan solusi untuk membantu jalannya penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh secara online agar para siswa terhindar dari penyebaran COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kesehatannya, pendidikannya, keluarganya, itu harus lebih diperhatikan. Sehingga kami berkolaborasi untuk menjawab persoalan-persoalan itu," kata Bima dalam keterangan tertulis, Senin (21/9/2020).

Pedoman PJJ yang disusun Pusat Riset Pendidikan Masa Depan dan konten pembelajaran bagi siswa dan guru yang disediakan Kelas Pintar, diharapkan membuat kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif, sekalipun tanpa tatap muka. Para siswa pun kini bisa mengakses pelajaran online lewat koneksi WiFI gratis.

ADVERTISEMENT

"Dan yang juga spesial ada kolaborasi antara Pusat Riset Pendidikan Masa Depan dan Kelas Pintar untuk menyusun pedoman dan konten pembelajarannya. Jadi, bukan hanya disiapkan koneksinya saja, tapi kontennya juga kita bantu. Mereka kolaborasi, ini ada pedomannya, silakan bagaimana cara PJJ ini harus maksimal," papar Bima.

Bima juga meminta aparatur wilayah untuk membantu memantau jalannya PJJ di titik-titik yang sudah disediakan jaringan WiFi, agar tidak terjadi kerumunan saat pelajar mengakses secara bersamaan.

"Ini basisnya RW. Yang jadi PR ke depan, kita harus pastikan di titik-titik itu semuanya berjalan dengan protokol kesehatan. Anak-anak ini bisa berkumpul di satu titik dengan protokol kesehatan dan dipandu oleh orang tuanya. Jadi bukan memindahkan kerumunan, tapi aksesnya. Dinas Kominfo juga nanti akan pantau terkait dengan stabilitas koneksinya," imbuh Bima.

Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto menambahkan, penyediaan jaringan WiFi sekaligus pedoman dan konten belajar akan menjadi jalan keluar dari hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran jarak jauh.

"Sehingga salah satu hal yang kemudian kita sepakati adalah memberikan layanan internet publik gratis di tiap RW untuk tahap pertama ini. Dan kita berharap bahwa dengan adanya kolaborasi, konten yang disediakan Kelas Pintar dan juga pedoman dari Pusat Riset Pendidikan Masa Depan, kita berharap ini masalah-masalah ini bisa diselesaikan. Kita juga berharap bahwa nanti kita bisa menemukan satu pola yang kemudian bisa disempurnakan, baik dalam sisi teknis maupun sistematikanya," sambung Atang.

Penyediaan paket 3 in 1 untuk fasilitas PJJ tersebut menelan biaya Rp 2 miliar dari Biaya Tak Terduga (BTT) yang dialihkan dari anggaran murni.

"Kita punya anggaran BTT cukup besar, kita akan alihkan untuk hal-hal seperti ini di tengah pandemi. Saya kira nanti dalam perjalannya akan kita lihat dan akan kita evaluasi apa permasalahan dan kemudian juga apa saja yang menjadi kebutuhan, tentu nanti akan kita rumuskan kembali untuk kemudian bisa kita selesaikan," papar Atang.

CEO Kelas Pintar Fernando Ufie menjabarkan, Kelas Pintar menyediakan konten dari kelas 1 hingga kelas 12 dengan berpedoman pada kurikulum tahun 2013. Materi dikemas secara interaktif agar mudah dipahami.

"Namun diberikan kebebasan kepada guru dan siswanya untuk bisa menerapkan cara belajarnya seperti apa. Yang berbeda, konten yang disuguhkan di sini akan banyak menampilkan animasi dalam mempelajari sesuatu, powerpoint, itu yang kita tuangkan dalam konten itu hingga pada akhirnya esensi dari PJJ ini adalah pembelajaran yang memandirikan anak," jelas Fernando.

Di sisi lain, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Dani Rahadian mengungkapkan, Disdik Kota Bogor saat ini tengah mendata jumlah siswa yang tidak memiliki gadget atau kurang mampu.

"Tercatat, ada 2.010 siswa SD dan 1.232 siswa SMP (jumlah: 3.242 siswa) yang tidak memiliki smartphone," rinci Dani.

Jadi, bagi Anda yang ingin liburan #DiIndonesiaAja, salah satunya dengan mengunjungi hidden gem di Indonesia Timur, yakni Pulau Mangiatan atau Pulau Sembilan, pastikan selalu mematuhi Protokol Kesehatan Berwisata yang ditetapkan ya!

(mul/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads